Langsung ke konten utama

ASAM BASA (PART II)

Sifat Asam dan Basa

Ionisasi dalam Air

Air murni umumnya dianggap sebagai larutan nonelektrolit. Artinya, di dalam air murni tidak terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi dari hasil pengukuran alat uji elektrolit yang tepat, air menunjukkan sifat elektrolit meskipun sangat lemah. Hal ini berarti sebagian kecil molekul air dapat terion menurut persamaan reaksi berikut.

H2O (l) ⇌H+ (aq) + OH- (aq)

Reaksi ionisasi air merupakan reaksi kesetimbangan. Berdasarkan hukum kesetimbangan, maka harga tetapan kesetimbangan dari reaksi ionisasi air adalah:

tetapan kesetimbangan air, ionisasi air, H2O

Konsentrasi dari ion-ion yang dihasilkan pada ionisasi air sangat sedikit. Akibatnya konsentrasi H2O dianggap tidak berubah (tetap) sehingga hasil kali K [H2O] akan memberikan harga yang tetap dan dilambangkan dengan Kw (tetapan kesetimbangan air).

rumus tetapan ionisasi air, Kw

Berdasarkan hasil pengukuran, harga Kw bervariasi pada suhu yang berbeda. Semakin tinggi suhu pengukuran, harga Kw semakin besar. Pada suhu 25oC, harga Kw adalah 1x10-14. Dalam air murni, konsentrasi ion hidrogen dan ion hidoksida sama besar. Dari persamaan tetapan kesetimbangan air dapat dihitung besarnya konsentrasi ion H+ dan OH-, yaitu:

Kw = [H+][OH-]
Kw = [H+][H+]
Kw = [H+]2
1x10-14 = [H+]2
[H+] = 1x10-7 

Jadi, pada suhu 25oC konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air murni masing-masing sebesar 1x10-7 M.

Asam Kuat dan Basa Kuat

Jika asam kuat dan basa kuat ditambahkan ke dalam air, maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan dalam ionisasi air dan mempengaruhi besarnya konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan tersebut. Penambahan asam kuat pada air akan meningkatkan konsentrasi H+. Sebaliknya, penambahan basa kuat pada air akan meningkatkan konsentrasi OH-.

Asam kuat merupakan asam yang terionisasi seluruhnya di dalam air. Asam kuat yang ditambahkan pada air dapat mengganggu kesetimbangan air. Sebagai contoh, larutan asam klorida (HCl) 0,1 M. dalam larutan HCl tersebut akan terjadi reaksi ionisasi air dan ionisasi HCl.

H2O (l) ⇌ H+ (aq) + OH- (aq)
                10-7 M     10-7 M
HCl (aq) ⇌ H+ (aq) + Cl- (aq)
0,1 M          0,1 M     0,1 M

Reaksi ionisasi larutan HCl juga menghasilkan ion H+. Ion H+ yang berasal dari HCl akan menyebabkan kesetimbangan air bergeser ke kiri. Akhirnya konsentrasi ion H+ dalam air murni menjadi kurang dari 10-7 M dan jauh lebih kecil dibandingkan konsentrasi H+ dari HCl sehingga konsentrasi H+ dari air dapat diabaikan. Jadi, dalam larutan asam kuat, konsentrasi H+ hanya ditentukan oleh konsentrasi dari asam kuat.

Sama seperti halnya asam kuat, basa kuat merupakan basa yang terionisasi seluruhnya di dalam air. Adanya penambahan basa  dalam air akan mengganggu kesetimbangan air. Misalnya, dalam larutan NaOH 0,01 M terjadi reaksi ionisasi air dan ionisasi basa.

H2O (l) ⇌ H+ (aq) + OH- (aq)
                10-7 M     10-7 M
NaOH (aq) ⇌ Na+ (aq) + OH- (aq)
0,01 M            0,01 M     0,01 M

Adanya ion OH- yang berasal dari NaOH akan menggeser kesetimbangan air ke kiri. Akibatnya konsentrasi OH- dalam air murni menjadi kurang dari 10-7 M dan jauh lebih kecil dibandingkan konsentrasi OH- dari NaOH sehingga konsentrasi OH- dari air dapat diabaikan. Jadi, dalam larutan basa kuat konsentrasi OH- juga hanya ditentukan oleh konsentrasi dari basa kuat.

Jadi, asam atau basa yang dilarutkan dalam air akan mengubah konsentrasi H+ atau OH- dari air (ingat bahwa dalam air murni [H+] = [OH-] = 10-7 M, sesuai harga Kw = 10-14 M). Penambahan asam akan meningkatkan konsentrasi H+, sedangkan penambahan basa akan meningkatkan konsentrasi OH-. Semakin besar konsentrasi H+ (atau semakin kecil konsentrasi OH-), maka larutan tersebut semakin asam. Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi H+ (atau semakin besar konsentrasi OH-), maka larutan tersebut semakin basa. Jadi, sifat larutan asam atau basa ditentukan oleh konsentrasi ion hidrogennya. Dalam larutan asam, konsentrasi H+ lebih besar dari konsentrasi OH-. Sebaliknya, larutan basa, konsentrasi OH- lebih besar dari konsentrasi H+.

Contoh Soal 1:

Hitunglah konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan H2SO4 0,005 M pada suhu 25oC!

Penyelesaian:

Tuliskan terlebih dahulu persamaan reaksi ionisasinya, yaitu:
H2SO4 (aq)   →   2H+ (aq)    +    SO42- (aq)
0,005 M            (2 x 0,005 M)

Dari persamaan reaksi tersebut diperoleh [H+] = 0,01 M.

Konsentrasi OH- ditentukan dari persamaan tetapan kesetimbangan air, yaitu:
Kw = [H+][OH-]
1x10-14 = [0,01][OH-]
[OH-] = 1x10-12 M

Jadi, dalam larutan asam H2SO4 0,005 M terdapat [H+] sebesar 0,01 M dan [OH-] sebesar 10-12 M.

Contoh Soal 2:

Hitunglah konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan Ca(OH)2 0,02 M pada suhu 25oC!

Penyelesaian:

Tuliskan terlebih dahulu persamaan reaksi ionisasinya, yaitu:
Ca(OH)2 (aq) → Ca2+ (aq) + 2OH- (aq)
0,02 M                                 (2 x 0,02 M)

Dari persamaan reaksi tersebut diperoleh konsentrasi ion OH- adalah 0,04 M.

Konsentrasi ion H+ juga ditentukan dari persamaan tetapan kesetimbangan air, yaitu:
Kw = [H+][OH-]
1x10-14 = [H+][0,04]
[H+] = 2,5x10-13 M

Jadi, dalam larutan asam Ca(OH)2 0,02 M terdapat [OH-] sebesar 0,04 M dan [H+] sebesar 2,5 x 10-13 M.

Baca juga :
Asam dan Basa (Part I)
Asam dan Basa (Part III)
             

Asam Lemah dan Basa Lemah

Kebanyakan senyawa asam atau basa merupakan asam lemah atau basa lemah. Berbeda dengan asam kuat yang terionisasi seluruhnya menjadi ion-ionnya, asam lemah hanya terionisasi sebagian di dalam air. Hal itu menunjukkan bahwa dalam ionisasi asam lemah terjadi kesetimbangan antara ion-ion yang dihasilkan dengan molekul asam yang terionisasi. Untuk asam lemah, konsentrasi ion hidrogen dalam larutan ditentukan oleh tetapan ionisasi asam, yang dilambangkan dengan Ka. Jika ditinjau suatu asam lemah monoprotik (berproton satu) dalam air, HA yang hanya menghasilkan satu ion hidrogen pada reaksi ionisasinya. Persamaan kesetimbangannya sebagai berikut.

HA (aq) ⇌ H+ (aq) + A- (aq)

Tetapan ionisasi asam (Ka) dari reaksi ionisasi tersebut adalah:

Berdasarkan persamaan ionisasi asam dapat dilihat bahwa [H+] sama dengan [A-]. Dengan demikian, tetapan ionisasi asam menjadi:

rumus asam lemah, konsentrasi H+

Keterangan:
Ka    = tetapan ionisasi asam
[HA] = konsentrasi asam lemah

Harga Ka menunjukkan kekuatan suatu asam. Semakin besar harga Ka, maka semakin kuat asam tersebut. Sebaliknya, semakin kecil harga Ka, maka semakin lemah asam tersebut. Kekuatan asam juga ditunjukkan oleh derajat ionisasinya, yang dilambangkan dengan α. Derajat ionisasi asam lemah bergantung pada harga Ka dan konsentrasi larutan asam. Untuk mengetahui hubungan antara derajat ionisasi, Ka, dan konsentrasi asam, mari kita tinjau kembali persamaan kesetimbangan HA dengan konsentrasi a M.
                                               HA (aq) ⇌ H+ (aq) + A- (aq)
konsentrasi mula-mula:               a
terionisasi:                                 aα             aα            aα
konsentrasi kesetimbangan:        (a-aα)         aα            aα

Pada kesetimbangan, konsentrasi HA dianggap tetap karena konsentrasi HA yang terionkan sangat sedikit dibandingkan dengan konsentrasi HA yang tidak terionkan, sehingga dari persamaan:
rumus asam lemah, konsentrasi H+
maka, 



rumus derajat ionisasi asam lemah

Berdasarkan persamaan tersebut, semakin besar konsentrasi HA yang berarti bahwa larutan semakin pekat, maka harga derajat ionisasinya semakin kecil. Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi HA yang berarti bahwa larutan semakin encer, maka derajat ionisasinya semakin besar.

Selain asam monoprotik, juga terdapat asam poliprotik (asam yang berproton lebih dari 1). Bagaimanakah proses ionisasi asam poliprotik? Asam poliprotik adalah asam yang menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen dalam larutannya. Sebagai contoh adalah asam karbonat (H2CO3) dan asam fosfat (H3PO4). Asam karbonat dapat menghasilkan dua ion hidrogen, sedangkan asam fosfat dapat menghasilkan tiga ion hidrogen. Jadi, proses ionisasi asam poliprotik berlangsung secara bertahap sehingga terdapat lebih dari satu harga Ka. Kita ambil contoh proses ionisasi pada asam karbonat yang berlangsung dalam dua tahap. Persamaan kesetimbangannya sebagai berikut.
H2CO3 (aq)   ⇄   H+ (aq)    +    HCO3- (aq)
HCO3- (aq)   ⇄   H+ (aq)    +    CO32- (aq)

Pada proses ionisasi H2CO3 terdapat dua harga Ka, yaitu Ka1 sebesar 4,8 x 10-7 dan Ka2 sebesar 4,8 x 10-11 .
tetapan ionisasi asam poliprotik, Ka1, asam karbonat 

tetapan ionisasi asam poliprotik, Ka2, asam karbonat

Jika kedua tahap ionisasi H2CO3 digabungkan akan didapat proses ionisasi H2CO3 secara keseluruhan, yaitu:
H2CO3 (aq)   ⇄   2H+ (aq)    +   CO32- (aq)

Coba kalian perhatikan harga KaKa1, dan Ka2. Ternyata, hasil kali antara harga Ka1 dan Ka2 merupakan harga Ka.


Pada umumnya, konsentrasi ion-ion yang dihasilkan pada tahap pertama jauh lebih besar daripada konsentrasi ion yang dihasilkan pada tahap kedua. Hal ini tampak pada harga Ka1 yang jauh lebih besar (sekitar 104 kali) dari harga Ka2.

Sama seperti asam lemah, basa lemah juga hanya terionisasi sebagian di dalam air. Dalam larutan basa lemah terjadi kesetimbangan antara ion-ion hasil ionisasi dengan basa yang terionisasi. Jika kita tinjau suatu basa lemah, BOH, maka persamaan kesetimbangannya dapat dituliskan sebagai berikut.

BOH (aq) ⇄ B+ (aq) + OH- (aq)


Pada reaksi kesetimbangan basa lemah, konsentrasi ion-ion ditentukan dari tetapan ionisasi basa (Kb). Dengan OHmenggunakan perhitungan yang sama seperti pada kesetimbangan asam lemah, maka konsentrasi ion  dalam larutan ditentukan dari persamaan:

rumus konsentrasi OH- basa lemah

Keterangan:
Kb = tetapan ionisasi basa
[BOH] = konsentrasi basa lemah

Demikian juga derajat ionisasinya dapat ditentukan dari persamaan berikut:
derajat ionisasi basa lemah, hubungan alfa dengan Kb

Kekuatan basa lemah ditentukan dari harga Kb dan α. Jika harga Kb semakin tinggi berarti semakin kuat basa tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.