Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Asam-Basa

Pengertian Asam Basa dan Contohnya: Panduan Lengkap untuk Pemula

Asam basa adalah dua kelompok zat kimia yang memiliki sifat berlawanan. Asam adalah zat yang dapat memberikan ion hidrogen (H + ) atau proton kepada zat lain. Basa adalah zat yang dapat menerima ion hidrogen (H + ) atau proton dari zat lain. Asam dan basa dapat bereaksi satu sama lain dalam suatu proses yang disebut reaksi asam-basa.   Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari pengertian asam basa, sifat asam basa, contoh asam basa, dan cara mengenali asam basa. Artikel ini akan membantu Anda memahami konsep asam basa dengan mudah dan menyenangkan.   Apa itu Asam Basa?   Asam basa adalah dua kelompok zat kimia yang memiliki sifat berlawanan. Asam adalah zat yang dapat memberikan ion hidrogen (H + ) atau proton kepada zat lain. Basa adalah zat yang dapat menerima ion hidrogen (H + ) atau proton dari zat lain.   Ion hidrogen (H + ) atau proton adalah partikel bermuatan positif yang terdapat dalam atom hidrogen. Ion hidrogen dapat berpindah dari satu zat ke zat lain melalui ikatan kovalen

Panduan Praktis untuk Melakukan Titrasi Asam Basa dengan Mudah

Definisi Titrasi Asam Basa Titrasi asam basa adalah salah satu teknik analisis kimia yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau basa. Secara sederhana, titrasi asam basa dapat dijelaskan sebagai proses penambahan larutan standar basa ke dalam larutan asam atau sebaliknya hingga tercapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen dicapai ketika jumlah larutan basa yang ditambahkan sudah cukup untuk mereaksikan semua asam dalam larutan sampel atau sebaliknya. Teknik ini dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti industri farmasi, pangan, dan kimia, serta digunakan dalam penelitian dan pengembangan produk baru. Dengan memahami definisi dan prinsip dasar titrasi asam basa, kita dapat memahami bagaimana teknik ini digunakan dalam analisis kimia dan dapat memaksimalkan potensinya dalam berbagai bidang. Tujuan Titrasi Asam Basa Tujuan utama dari titrasi asam basa adalah untuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau basa. Dalam proses titrasi, kita menggunakan larutan

Mudah Memahami Konsep Larutan Penyangga: LKPD Praktis dengan Langkah Kerja Jelas untuk Guru dan Siswa SMA

Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Larutan Penyangga I. Tujuan Peserta didik dapat: Membuat larutan penyangga dengan konsentrasi yang diinginkan Menentukan pH larutan penyangga yang dibuat Menerapkan konsep keseimbangan ion dalam larutan penyangga II. Alat dan Bahan Gelas beaker Gelas ukur Pengaduk Buret Pipet tetes pH meter Asam asetat (CH3COOH) Natrium asetat (CH3COONa) Air suling III. Langkah Kerja Timbang 1,9 g natrium asetat dan masukkan ke dalam beaker glass. Tambahkan 100 mL air suling dan aduk hingga larut. Ambil 25 mL larutan natrium asetat yang telah dibuat dan masukkan ke dalam beaker glass yang berbeda. Tambahkan 5 mL asam asetat ke dalam beaker glass yang berisi 25 mL larutan natrium asetat dan aduk hingga tercampur rata. Ukur pH larutan dengan pH meter. Catat hasil pengukuran pH pada tabel yang disediakan. Ulangi langkah 4 dan 5 dengan menambahkan asam asetat 1 mL setiap kali hingga pH larutan mencapai 4,7. Catat volume asam asetat yang digunakan pada tabel yang disediaka

Belajar Asam Basa dengan Lebih Menyenangkan: Mengenal Metode Pembelajaran Berbasis Proyek

  Sebagai seorang guru atau pendidik, kita harus memastikan bahwa setiap peserta didik kita memahami materi yang kita ajarkan dengan baik. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memperkenalkan pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk memahami materi dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. Dalam hal ini, materi yang akan dibahas adalah asam basa. Materi ini merupakan salah satu materi penting yang harus dikuasai oleh siswa, terutama bagi mereka yang mempelajari ilmu kimia. Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa dapat memahami materi asam basa dengan cara yang lebih nyata dan menyenangkan. Untuk memulai pembelajaran berbasis proyek asam basa, guru harus membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok harus memiliki tujuan yang jelas dan tugas yang harus dikerjakan. Contohnya, salah satu kelompok bertugas mencari dan mengumpulkan informasi tentang asam dan basa, sedangkan kelompok lain bertugas membuat model

ASAM BASA (PART III)

Derajat Keasaman (pH) Ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan ditentukan dari konsentrasi ion hidrogen. Untuk memudahkan pengukuran, konsentrasi ion hidrogen dinyatakan dalam pH (pangkat hidrogen) . Konsep pH dikemukakan oleh ahli biokimia dari Denmark S . P . Sorensen pada tahun 1909 . Menurut Sorensen, pH merupakan logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen dan dirumuskan menurut persamaan berikut: pH = -log[H + ] Untuk mengukur konsentrasi O H -  dari suatu larutan basa dinyatakan dengan pOH, yang dirumuskan sebagai berikut: pOH = -log[ O H - ] Hubungan antara pH dan pOH diturunkan dari persamaan tetapan ionisasi air ( K w ) pada suhu 25 o C, yaitu: [ H + ][ O H - ] =  K w -log  [ H + ][ O H - ] =  K w -log  [ H + ] +  -log  [ O H - ] = -log  10 -14 pH + pOH = 14 pH = 14 - pOH Baca juga : Asam dan Basa (Part I) Asam dan Basa (Part II) Untuk lebih memahami konsep pH dan pOH, perhatikan beberapa contoh berikut . Air murni merupakan larutan

ASAM BASA (PART II)

Sifat Asam dan Basa Ionisasi dalam Air Air murni umumnya dianggap sebagai larutan nonelektrolit. Artinya, di dalam air murni tidak terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi dari hasil pengukuran alat uji elektrolit yang tepat, air menunjukkan sifat elektrolit meskipun sangat lemah. Hal ini berarti sebagian kecil molekul air dapat terion menurut persamaan reaksi berikut. H 2 O (l) ⇌H + (aq) + OH - (aq) Reaksi ionisasi air merupakan reaksi kesetimbangan. Berdasarkan hukum kesetimbangan, maka harga tetapan kesetimbangan dari reaksi ionisasi air adalah: Konsentrasi dari ion-ion yang dihasilkan pada ionisasi air sangat sedikit. Akibatnya konsentrasi  H 2 O dianggap tidak berubah (tetap) sehingga hasil kali K [ H 2 O] akan memberikan harga yang tetap dan dilambangkan dengan  K w  (tetapan kesetimbangan air) . Berdasarkan hasil pengukuran, harga Kw bervariasi pada suhu yang berbeda. Semakin tinggi suhu pengukuran, harga  K w  semakin besa