Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Stoikiometri

Soal Latihan Konsep Mol dan Komposisi Senyawa Kimia

  1.       Hitunglah jumlah total atom dalam satu molekul trinitrotoluene (TNT), CH 3 C 6 H 2 (NO 2 ) 3 atom dalam 0,00102 mol CH 3 (CH 2 ) 4 CH 2 OH atom F dalam 12,15 mol C 2 HBrClF 3 2.       Tentukan massa, dalam gram, dari 7,34 mol N 2 O 4 3,16 x 10 24 molekul O 2 18,6 mol CuSO 4 .5H 2 O 4,18 x 10 24 molekul C 2 H 4 (OH) 2 3.       Asam amino metionin, yang merupakan asam amino esensial dalam diet manusia, mempunyai rumus molekul C 5 H 11 NO 2 S. Tentukan (a) massa molekulnya; (b) banyaknya mol dari atom H per mol metionin; (c) banyaknya gram C per mol metionin; (d) banyaknya atom C dalam 9,07 mol metionin 4.       Tentukan banyaknya mol Br 2 dalam sampel yang terdiri atas 8,08 x 10 22 molekul Br 2 2,17 x 10 24 atom Br 11,3 kg bromin 2,65 L bromin cair ( d = 3,10 g/mL) 5.       Jelaskan mana dari senyawa berikut ini yang mempunyai atom N terbanyak 50,0 gram N 2 O 17,0 gram NH 3 150 mL piridin cair, C 2 H 5 N ( d = 0,983 g/mL) 1,0 mol N 2 6.       Tentukan mana dari

Cara Mudah Menentukan Pereaksi Pembatas dan Persen Hasil

Pereaksi Pembatas Dalam reaksi kimia, tidak selalu bahwa semua reaktan akan habis bereaksi. Kita akan menemukan dimana salah satu reaktan habis terlebih dahulu sedangkan reaktan yang lain masih bersisa. Reaktan yang habis terlebih dahulu disebut pereaksi pembatas. Misalkan ketika kita mereaksikan A dan B, A habis bereaksi, sedangkan B bersisa, maka senyawa A adalah pereaksi pembatas. Contoh Soal: Asam sulfat (H 2 SO 4 ) terbentuk dalam reaksi kimia: 2 SO 2 + O 2 + 2 H 2 O → 2 H 2 SO 4 Misalkan 400 g SO 2 , 175 g O 2 , dan 125 g H 2 O dicampur dan reaksi berlangsung sampai salah satu reaktan habis. Manakah yang merupakan reaktan pembatas? Berapa massa H 2 SO 4 dihasilkan, dan berapa massa reaktan lain yang tersisa? Penyelesaian: Pertama, tentukan mol mula-mula dari masing-masing reaktan: Mol SO 2 = massa/Mr = 400/64 = 6,25 mol Mol O 2 = massa/Mr = 175/32 = 5,46875 mol Mol H 2 O = massa/Mr = 125/18 = 6,944 mol Jika SO 2 yang habis bereaksi, maka mol H 2 SO 4 yang terbentuk: Mol H

Langkah Sederhana Menyetarakan Persamaan Reaksi Kimia

Dalam reaksi kimia, suatu unsur digabungkan menjadi senyawa, suatu senyawa diuraikan kembali menjadi unsur, dan suatu senyawa diubah menjadi senyawa baru. Karena atom tidak dapat dihancurkan dalam reaksi kimia, maka jumlah atom yang sama harus seimbang (setara) sebelum dan sesudah reaksi kimia berlangsung. Suatu persamaan kimia dapat disetarakan dengan menggunakan penalaran bertahap. Misalkan pada reaksi penguraian ammonium nitrat (NH 4 NO 3 ) ketika dipanaskan menghasilkan dinitrogen oksida dan air. Persamaan (yang belum setara) untuk reaksi ini adalah NH 4 NO 3 → N 2 O + H 2 O Zat-zat disebelah kiri anak panah disebut reaktan (pereaksi), dan zat-zat di sebelah kanan disebut produk (hasil reaksi). Persamaan ini tidak setara, karena ada 3 atom oksigen, 4 atom hidrogen, di sebelah kiri anak panah, sedangkan di sebelah kanan hanya ada 2 atom oksigen dan 2 atom hidrogen. Untuk menyetarakan persamaan, mulailah dengan menetapkan 1 sebagai koefisien satu senyawa, biasanya senyawa

Cara Menentukan Massa Zat dalam Persamaan Reaksi Kimia

  Persamaan kimia yang seimbang (setara) memberikan pernyataan yang kuantitatif tentang massa zat yang bereaksi. Contoh pada reaksi pembakaran butana, 2 C 4 H 10 + 13 O 2 → 8 CO 2 + 10 H 2 O Dapat diartikan sebagai 2 molekul C 4 H 10 + 13 molekul O 2 → 8 molekul CO 2 + 10 molekul H 2 O Atau 2 mol C 4 H 10 + 13 mol O 2 → 8 mol CO 2 + 10 mol H 2 O Dengan mengalikan massa molar setiap zat dalam reaksi dengan jumlah mol dapat diperoleh: 116 gram C 4 H 10 + 416,0 gram O 2 → 352 gram CO 2 + 180 gram H 2 O Koefisien dalam persamaan kimia (yang sudah setara) berhubungan dengan jumlah zat yang bereaksi atau dihasilkan pada suatu reaksi kimia. Untuk lebih jelasnya, perhatikan soal berikut ini. Contoh Soal: Kalsium hipoklorit, Ca(OCl) 2 , digunakan sebagai zat pemutih, dihasilkan dari natrium hidroksida, kalsium hidroksida, dan klorin menurut persamaan reaksi berikut: 2NaOH + Ca(OH) 2 + 2Cl 2 → Ca(OCl) 2 + 2NaCl + 2H 2 O Berapa gram klor dan natrium hidroksi

Cara Menentukan Rumus Empiris dan Rumus Molekul

Rumus Empiris Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan paling sederhana dari mol tiap-tiap atom penyusun suatu senyawa. Kita ambil contoh pada senyawa glukosa C 6 H 12 O 6 , menunjukkan bahwa untuk glukosa tersusun atas 6 atom karbon, 12 atom hidrogen dan 6 atom oksigen. Hal ini setara dengan 6 mol karbon, 12 mol hidrogen dan 6 mol oksigen. Jumlah atom dan jumlah mol masing-masing unsur disajikan dalam perbandingan yang sama, yaitu 6 : 12 : 6 atau dalam bentuk paling sederhana 1:2:1. Maka rumus empiris dari glukosa C 6 H 12 O 6  adalah CH 2 O. Menentukan Rumus Empiris dari Persen Massa Rumus empiris suatu senyawa dapat dikaitkan dengan persen massa unsur-unsur penyusunnya menggunakan konsep mol. Sebagai contoh, rumus empiris untuk etilena (rumus molekul C 2 H 4 ) adalah CH 2 . Persen massa dihitung dari massa karbon dan hydrogen dalam 1 mol CH 2  menggunakan rumus:    Massa C = 1 mol C x 12 gram/mol = 12 gram Massa H = 2 mol H x 1 gram/mol = 2 gram Kemudian k

Cara Cepat (Metode Mencongak) Menghitung Jumlah Partikel, volume STP dan massa zat pada soal LCTK UHO

Lomba Cepat Tepat Kimia (LCTK) adalah lomba yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo (UHO) . LCTK masuk dalam bagian kegiatan tahunan Gebyar Inovasi Kimia (GIK) yang diikuti oleh siswa-siswa SMA, SMK, MA sederajat se-SULTRA.  LCTK adalah lomba beregu yang tiap regu terdiri dari 3 orang siswa. Tiap-tiap sekolah yang berpartisipasi dalam LCTK maksimal mengirimkan 3 regu.  LCTK terdiri dari 3 putaran. Putaran 1 dan putaran 2 terdiri dari 4 soal dengan durasi menjawab soal adalah 60 detik untuk soal hitungan dan 40 detik untuk soal hafalan/pemahaman. Putaran 3 adalah soal rebutan yang terdiri dari 8 soal. Pada soal putaran 3 inilah yang sering menjadi penentu kemenengan tim. Bagaimana tidak, pada putaran 3 semua tim berhak menjawab soal. Tim yang memencet bel paling cepat dan menjawab dengan benar akan mendapat poin 100. Dan apabila jawaban salah akan mendapat poin -100. Apabila ke-8 soal rebutan bisa dijawab dengan benar oleh

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

Bagaimana Cara Menghitung Jumlah Partikel dari Massa Zat?

Hubungan massa dengan jumlah partikel dinyatakan dalam massa molar, yaitu massa yang dimiliki oleh 1 mol zat. Massa satu mol zat sama dengan massa atom relatif ( Ar ) atau massa molekul relatif ( Mr ) zat tersebut dengan satuan gram/mol. Untuk zat yang partikelnya berupa atom, maka massa molar sama dengan massa atom relatif ( Ar ) dalam satuan gram/mol. Contoh: Massa molar kalsium (Ca) = massa dari mol kalsium (Ca) = Ar Ca = 40 gram/mol Massa molar besi (Fe) = massa dari 1 mol besi (Fe) = Ar Fe = 56 gram/mol Massa molar aluminium (Al) = massa dari 1 mol aluminium (Al) = Ar Al = 27 gram/mol. Untuk zat yang partikelnya berupa molekul, maka massa molar sama dengan Mr (massa molekul relatif) dalam satuan gram/mol. Contoh: Massa molar H 2 = massa dari 1 mol H 2  = Mr H 2  = 2 x Ar H = 2 x 1 gram/mol = 2 gram/mol Massa molar CO 2  = massa dari 1 mol CO 2  = Mr CO 2  = (1 x Ar C) + (2 x Ar O) = (1 x 12 )+ (2 x 16) = 12 + 32 = 44 gram/mol Massa molar H 2 SO 4 = mass