Langsung ke konten utama

Persamaan Reaksi

Fokus yang dipelajari dalam ilmu kimia adalah materi dan perubahannya. Perubahan kimia disebut juga sebagai reaksi kimia. Pada reaksi kimia, zat-zat yang mengalami perubahan disebut pereaksi atau reaktan, sedangkan zat-zat hasil perubahan disebut hasil reaksi atau produk. Persamaan reaksi menggambarkan rumus kimia zat-zat pereaksi atau reaktan (berada di sebelah kiri) dan zat-zat hasil reaksi atau produk (berada di sebelah kanan) disertai dengan koefisien yang dibatasi dengan tanda panah.

Selain menggambarkan rumus kimia, persamaan reaksi yang lengkap (sempurna) juga menunjukkan wujud zat yang terlibat dalam reaksi. Wujud zat dalam persamaan reaksi disingkat dengan:
(s)    : zat padat (solid)
(l)    : zat cair (liquid)
(g)   : gas
(aq) : larutan dalam air (aqueous)

Contoh persamaan reaksi pembakaran gas metana (suatu gas alam) oleh oksigen:
CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g)


Sumber: Wikipedia
Pada reaksi di atas angka 2 yang terdapat di depan CO2 dan H2O disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi menyatakan jumlah molekul zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi. Jika di depan zat yang bereaksi maupun hasil reaksi tidak terdapat angka, berarti koefisien zat tersebut adalah 1. Angka 1 dalam persamaan reaksi tidak ditulis. Jadi persamaan reaksi pembakaran gas metana dapat diartikan bahwa satu molekul gas CH4 bereaksi dengan 2 molekul gas O2 menghasilkan 1 molekul gas CO2 dan 2 molekul uap air, H2O(g).

1. Menyetarakan Persamaan Reaksi Sederhana

         Menurut teori atom Dalton, pada reaksi kimia tidak ada atom yang hilang tetapi hanya berubah susunannya. Oleh karena itu, di dalam penulisan persamaan reaksi tidak boleh ada jumlah atom yang berkurang atau berlebih. Atom-atom sebelum dan sesudah reaksi harus sama jumlahnya sehingga disebut dengan reaksi yang sudah setara. Untuk menuliskan persamaan reaksi dengan benar (setara), maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  • Penulisan rumus kimia zat-zat pereaksi dan hasil reaksi harus benar.
  • Jumlah atom-atom sebelum reaksi harus sama dengan jumlah atom-atom sesudah reaksi.
  • Wujud zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus dinyatakan di dalam tanda kurung setelah rumus kimia.
Contoh Soal:
Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara gas propana (C3H8) dengan gas oksigen membentuk ga karbon dioksida dan uap air!
Penyelesaian:
Langkah 1: Persamaan reaksi antara gas propana (C3H8) dengan gas oksigen:
C3H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Jumlah atom di ruas kiri:                  Jumlah atom di ruas kanan:

C = 3                                                 C = 1

H = 8                                                 H = 2

O = 2                                                 O = 3

Langkah 2: Menyamakan jumlah atom di ruas kiri dan kanan.
  • Jumlah atom C di ruas kiri = 3, sedangkan di ruas kanan = 1, maka diletakkan koefisien 3 di depan atom C pada ruas kanan sehingga jumlah atom C pada ruas kiri =  jumlah atom C pada ruas kanan.
  • C3H8(g) + O2(g) → 3CO2(g) + H2O(g)
  • Jumlah atom H di ruas kiri = 8, sedangkan di ruas kanan = 2, maka diletakkan koefisien 4 di depan atom H pada ruas kanan sehingga jumlah atom H pada ruas kiri = jumlah atom H pada ruas kanan.
  • C3H8(g) + O2(g) → 3CO2(g) 4H2O(g)
  • Jumlah atom O di ruas kiri = 2, sedangkan total jumlah atom O di ruas kanan = 10, maka diletakkan koefisien 5 di depan atom O pada ruas kiri sehingga jumlah atom O pada ruas kiri = jumlah atom O pada ruas kanan.
  • C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) 4H2O(g)
  • (Persamaan reaksi sudah setara)
2. Menyetarakan Persamaan Reaksi Kompleks

Berikut ini adalah contoh cara menyetarakan persamaan reaksi yang kompleks dengan persamaan matematika.
Persamaan belum setara: MnO2(s) + HCl(aq) → MnCl2(aq) + H2O(l) + Cl2 


  • Langkah 1: Anggaplah koefisien MnO2 adalah 1, sedangkan yang lain dimisalkan dengan huruf.

MnO2(s) + aHCl(aq) → bMnCl2(aq) + cH2O(l) + dCl2 

  • Langkah 2: Berdasarkan langkah 1, hitunglah jumlah masing-masing atom sebelum reaksi (kiri anak panah) dan sesudah reaksi (kanan anak panah).
Atom
Jumlah sebelum reaksi
Jumlah sesudah reaksi
Mn
1
b
O
2
c
H
a
2c
Cl
a
2b + 2d

  • Langkah 3: Berdasarkan teori Dalton bahwa dalam reaksi kimia tidak ada atom yang hilang, maka jumlah atom sebelah kiri harus sama dengan jumlah atom-atom sebelah kanan sehingga diperoleh persamaan matematika sebagai berikut.

Atom
Persamaan matematika
Mn
1 = b
O
2 = c
H
a = 2c
Cl
a = 2b + 2d

  • Langkah 4: Selesaikan persamaan matematika tersebut dengan cara substitusi.
  • Nilai b = 1, nilai c = 2
  • Dari persamaan a = 2c, maka diperoleh a = 2(2) = 4
  • Berdasarkan nilai a = 4 dan b = 1, maka dapat dicari nilai d dari persamaan:
  • a = 2b + 2d
  • 4 = 2(1) + 2d
  • 4 = 2 + 2d
  • 2d = 2
  • d = 1
  • Langkah 5: Masukkan koefisien tersebut dalam persamaan reaksi:
  • MnO2(s) + 4HCl(aq) → MnCl2(aq) + 2H2O(l) + Cl2 
Lembar kerja siswa persamaan reaksi klik di sini..

Baca juga cara mudah menyetarakan reaksi redoks

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.