Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Cara Mudah Menentukan Pereaksi Pembatas dan Persen Hasil

Pereaksi Pembatas Dalam reaksi kimia, tidak selalu bahwa semua reaktan akan habis bereaksi. Kita akan menemukan dimana salah satu reaktan habis terlebih dahulu sedangkan reaktan yang lain masih bersisa. Reaktan yang habis terlebih dahulu disebut pereaksi pembatas. Misalkan ketika kita mereaksikan A dan B, A habis bereaksi, sedangkan B bersisa, maka senyawa A adalah pereaksi pembatas. Contoh Soal: Asam sulfat (H 2 SO 4 ) terbentuk dalam reaksi kimia: 2 SO 2 + O 2 + 2 H 2 O → 2 H 2 SO 4 Misalkan 400 g SO 2 , 175 g O 2 , dan 125 g H 2 O dicampur dan reaksi berlangsung sampai salah satu reaktan habis. Manakah yang merupakan reaktan pembatas? Berapa massa H 2 SO 4 dihasilkan, dan berapa massa reaktan lain yang tersisa? Penyelesaian: Pertama, tentukan mol mula-mula dari masing-masing reaktan: Mol SO 2 = massa/Mr = 400/64 = 6,25 mol Mol O 2 = massa/Mr = 175/32 = 5,46875 mol Mol H 2 O = massa/Mr = 125/18 = 6,944 mol Jika SO 2 yang habis bereaksi, maka mol H 2 SO 4 yang terbentuk: Mol H

Langkah Sederhana Menyetarakan Persamaan Reaksi Kimia

Dalam reaksi kimia, suatu unsur digabungkan menjadi senyawa, suatu senyawa diuraikan kembali menjadi unsur, dan suatu senyawa diubah menjadi senyawa baru. Karena atom tidak dapat dihancurkan dalam reaksi kimia, maka jumlah atom yang sama harus seimbang (setara) sebelum dan sesudah reaksi kimia berlangsung. Suatu persamaan kimia dapat disetarakan dengan menggunakan penalaran bertahap. Misalkan pada reaksi penguraian ammonium nitrat (NH 4 NO 3 ) ketika dipanaskan menghasilkan dinitrogen oksida dan air. Persamaan (yang belum setara) untuk reaksi ini adalah NH 4 NO 3 → N 2 O + H 2 O Zat-zat disebelah kiri anak panah disebut reaktan (pereaksi), dan zat-zat di sebelah kanan disebut produk (hasil reaksi). Persamaan ini tidak setara, karena ada 3 atom oksigen, 4 atom hidrogen, di sebelah kiri anak panah, sedangkan di sebelah kanan hanya ada 2 atom oksigen dan 2 atom hidrogen. Untuk menyetarakan persamaan, mulailah dengan menetapkan 1 sebagai koefisien satu senyawa, biasanya senyawa

Cara Menentukan Massa Zat dalam Persamaan Reaksi Kimia

  Persamaan kimia yang seimbang (setara) memberikan pernyataan yang kuantitatif tentang massa zat yang bereaksi. Contoh pada reaksi pembakaran butana, 2 C 4 H 10 + 13 O 2 → 8 CO 2 + 10 H 2 O Dapat diartikan sebagai 2 molekul C 4 H 10 + 13 molekul O 2 → 8 molekul CO 2 + 10 molekul H 2 O Atau 2 mol C 4 H 10 + 13 mol O 2 → 8 mol CO 2 + 10 mol H 2 O Dengan mengalikan massa molar setiap zat dalam reaksi dengan jumlah mol dapat diperoleh: 116 gram C 4 H 10 + 416,0 gram O 2 → 352 gram CO 2 + 180 gram H 2 O Koefisien dalam persamaan kimia (yang sudah setara) berhubungan dengan jumlah zat yang bereaksi atau dihasilkan pada suatu reaksi kimia. Untuk lebih jelasnya, perhatikan soal berikut ini. Contoh Soal: Kalsium hipoklorit, Ca(OCl) 2 , digunakan sebagai zat pemutih, dihasilkan dari natrium hidroksida, kalsium hidroksida, dan klorin menurut persamaan reaksi berikut: 2NaOH + Ca(OH) 2 + 2Cl 2 → Ca(OCl) 2 + 2NaCl + 2H 2 O Berapa gram klor dan natrium hidroksi

Cara Menentukan Rumus Empiris dan Rumus Molekul

Rumus Empiris Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan paling sederhana dari mol tiap-tiap atom penyusun suatu senyawa. Kita ambil contoh pada senyawa glukosa C 6 H 12 O 6 , menunjukkan bahwa untuk glukosa tersusun atas 6 atom karbon, 12 atom hidrogen dan 6 atom oksigen. Hal ini setara dengan 6 mol karbon, 12 mol hidrogen dan 6 mol oksigen. Jumlah atom dan jumlah mol masing-masing unsur disajikan dalam perbandingan yang sama, yaitu 6 : 12 : 6 atau dalam bentuk paling sederhana 1:2:1. Maka rumus empiris dari glukosa C 6 H 12 O 6  adalah CH 2 O. Menentukan Rumus Empiris dari Persen Massa Rumus empiris suatu senyawa dapat dikaitkan dengan persen massa unsur-unsur penyusunnya menggunakan konsep mol. Sebagai contoh, rumus empiris untuk etilena (rumus molekul C 2 H 4 ) adalah CH 2 . Persen massa dihitung dari massa karbon dan hydrogen dalam 1 mol CH 2  menggunakan rumus:    Massa C = 1 mol C x 12 gram/mol = 12 gram Massa H = 2 mol H x 1 gram/mol = 2 gram Kemudian k

Cara Menentukan Energi Ionisasi Atom

Sebelum kita membahas bagaimana cara membandingkan energi suatu atom dengan atom lain, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu energi ionisasi. Gambar Energi Ionisasi Atom Netral Energi ionisasi, EI 1 , dari sebuah atom (disebut juga energi ionisasi pertama, atau potensial ionisasi) adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari atom netral dalam fasa gas dan membentuk ion bermuatan positif dalam fasa gas. Energi ionisasi ini termasuk perubahan energi. ∆E. X (g) → X (g) + + e                       ∆E = EI 1 ∆E untuk reaksi ionisasi selalu positif. Energi ionisasi adalah ukuran stabilitas atom bebas. Atom-atom dengan energi ionisasi yang lebih besar, lebih stabil daripada atom dengan energi ionisasi yang lebih kecil. Energi ionisasi umumnya meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode, menjadi besar untuk setiap atom gas mulia, dan kemudian menurun untuk atom alkali pada awal periode berikutnya. Energi ionisasi yang besar untuk atom gas mulia