Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Mengupas Tuntas Soal Olimpiade Kimia Organik Materi Alkohol (Part II)

Soal dan Pembahasan Berkaitan dengan Alkohol Soal olimpiade tentang kimia organik tidak konsisten untuk suatu materi tertentu. Tiap tahun soal olimpiade tentang kimia organik selalu berubah-ubah. Tahun ini tentang reaksi substitusi alkohol, reaksi ozonolisis, ataupun tata nama alkena, tahun depan tentang reaksi kondensasi aldol, reaksi substitusi elektrofilik benzena, ataupun stereoisomer, tahun depannya lagi tentang tata nama amina, kereaktifan turunan asam karboksilat dan masih banyak lagi. Hal ini adalah sesuatu yang wajar, mengingat materi kimia organik yang sangat luas dengan reaksi-reaksi yang banyak dan kondisi reaksi yang berbeda-beda. Dalam kimia organik sangat dibutuhkan daya ingat yang kuat untuk mengingat pereaksi-pereaksi yang digunakan beserta produk yang dihasilkan. Jika anda memiliki daya yang kuat maka anda sudah punya satu alat yang berguna untuk menguasai materi kimia organik. Selain itu, anda juga perlu membuat rangkuman catatan untuk setiap reaksi-reaksi

Mengupas Tuntas Soal Olimpiade Kimia Organik Materi Alkohol (Part I)

Alkohol Gambar: Struktur Umum Alkohol (Wikipedia) Kimia organik adalah materi yang menjadi momok bagi semua orang yang mempelajari kimia. Baik siswa, mahasiswa, bahkan guru juga merasa dan berpikir hal yang sama tentang kimia organik bahwa kimia organik itu sulit. Mungkin anda yang sedang membaca artikel ini salah satu dari orang yang merasakan kesulitan mempelajari kimia organik. Reaksi-reaksi senyawa organik yang sangat banyak, dengan reagen (pereaksi) yang juga tak kalah banyak, dan kondisi reaksi yang berbeda-beda membuat sulitnya mempelajari kimia organik terutama reaksi-reaksinya. Sulitnya mempelajari kimia organik bukan berarti bahwa kita tidak dapat mempelajarinya. Ada beberapa pemahaman dasar yang harus diketahui sebelum mempelajari kimia organik. Diperlukan pengetahuan tentang keelektronegatifan, kepolaran senyawa, pemutusan homolitik dan heterolitik, serta nukleofil dan elektrofil. Anda bisa membaca pendahuluan mekanisme reaksi senyawa organik . Soal kimia

ASAM BASA (PART III)

Derajat Keasaman (pH) Ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan ditentukan dari konsentrasi ion hidrogen. Untuk memudahkan pengukuran, konsentrasi ion hidrogen dinyatakan dalam pH (pangkat hidrogen) . Konsep pH dikemukakan oleh ahli biokimia dari Denmark S . P . Sorensen pada tahun 1909 . Menurut Sorensen, pH merupakan logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen dan dirumuskan menurut persamaan berikut: pH = -log[H + ] Untuk mengukur konsentrasi O H -  dari suatu larutan basa dinyatakan dengan pOH, yang dirumuskan sebagai berikut: pOH = -log[ O H - ] Hubungan antara pH dan pOH diturunkan dari persamaan tetapan ionisasi air ( K w ) pada suhu 25 o C, yaitu: [ H + ][ O H - ] =  K w -log  [ H + ][ O H - ] =  K w -log  [ H + ] +  -log  [ O H - ] = -log  10 -14 pH + pOH = 14 pH = 14 - pOH Baca juga : Asam dan Basa (Part I) Asam dan Basa (Part II) Untuk lebih memahami konsep pH dan pOH, perhatikan beberapa contoh berikut . Air murni merupakan larutan

ASAM BASA (PART II)

Sifat Asam dan Basa Ionisasi dalam Air Air murni umumnya dianggap sebagai larutan nonelektrolit. Artinya, di dalam air murni tidak terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi dari hasil pengukuran alat uji elektrolit yang tepat, air menunjukkan sifat elektrolit meskipun sangat lemah. Hal ini berarti sebagian kecil molekul air dapat terion menurut persamaan reaksi berikut. H 2 O (l) ⇌H + (aq) + OH - (aq) Reaksi ionisasi air merupakan reaksi kesetimbangan. Berdasarkan hukum kesetimbangan, maka harga tetapan kesetimbangan dari reaksi ionisasi air adalah: Konsentrasi dari ion-ion yang dihasilkan pada ionisasi air sangat sedikit. Akibatnya konsentrasi  H 2 O dianggap tidak berubah (tetap) sehingga hasil kali K [ H 2 O] akan memberikan harga yang tetap dan dilambangkan dengan  K w  (tetapan kesetimbangan air) . Berdasarkan hasil pengukuran, harga Kw bervariasi pada suhu yang berbeda. Semakin tinggi suhu pengukuran, harga  K w  semakin besa