Selamat datang kembali sobat kimia di blog "Cerdas Bersama Kimia". Pada kesempatan kali ini, kita tidak hanya akan membahas teori, tetapi kita akan terjun langsung ke laboratorium (atau dapur Anda!) untuk melakukan praktikum hidrolisis garam. Memahami teori bahwa garam bisa bersifat asam, basa, atau netral adalah satu hal, tetapi membuktikannya sendiri melalui eksperimen akan memberikan pemahaman yang jauh lebih mendalam. Artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda mulai dari dasar teori hingga analisis data.
Dasar Teori Hidrolisis Garam
Sebelum memulai praktikum, kita perlu mengingat kembali apa itu hidrolisis. Tidak semua garam yang dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan netral (pH = 7). Hal ini tergantung pada "orang tua" pembentuk garam tersebut, yaitu asam dan basanya.
Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian kation atau anion garam oleh air yang menghasilkan ion H⁺ atau ion OH⁻.
Ingat prinsip utamanya: "Yang kuat yang menang, yang lemah yang terhidrolisis". Berikut adalah ringkasan sifat garam berdasarkan penyusunnya yang akan kita uji dalam praktikum ini:
1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Contohnya adalah NaCl (Garam dapur). Baik kation (Na⁺) maupun anion (Cl⁻) berasal dari spesi kuat, sehingga tidak ada yang bereaksi dengan air.
Karena tidak terjadi hidrolisis, konsentrasi ion H⁺ dan OH⁻ dalam air tidak terganggu. Sifat larutan adalah Netral (pH = 7).
2. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Contohnya adalah CH₃COONa (Natrium asetat). Kation Na⁺ berasal dari basa kuat (NaOH) sehingga tidak terhidrolisis. Anion CH₃COO⁻ berasal dari asam lemah (CH₃COOH) sehingga akan terhidrolisis oleh air.
Reaksi ini menghasilkan ion OH⁻, sehingga larutan bersifat Basa (pH > 7). Ini disebut hidrolisis parsial (anion).
3. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Contohnya adalah NH₄Cl (Amonium klorida). Anion Cl⁻ berasal dari asam kuat (HCl) tidak terhidrolisis. Kation NH₄⁺ berasal dari basa lemah (NH₃) akan terhidrolisis.
Reaksi ini menghasilkan ion H₃O⁺ (atau H⁺), sehingga larutan bersifat Asam (pH < 7). Ini disebut hidrolisis parsial (kation).
Panduan Praktikum Hidrolisis Garam
A. Tujuan Percobaan
- Menentukan sifat asam, basa, atau netral dari berbagai larutan garam.
- Mengamati perubahan warna indikator pada berbagai larutan garam.
- Memperkirakan pH larutan garam menggunakan indikator universal atau pH meter.
B. Alat dan Bahan
Alat:
- Rak dan tabung reaksi (atau pelat tetes) - 6 buah
- Pipet tetes - 6 buah
- Gelas kimia 100 mL - 6 buah
- Batang pengaduk
- Indikator Universal (kertas atau larutan dengan trayek warna)
- pH meter (opsional, untuk hasil lebih akurat)
Bahan (Larutan Garam 0,1 M):
- Larutan Natrium Klorida (NaCl)
- Larutan Natrium Asetat (CH₃COONa)
- Larutan Amonium Klorida (NH₄Cl)
- Larutan Kalium Nitrat (KNO₃)
- Larutan Natrium Karbonat (Na₂CO₃)
- Larutan Aluminium Sulfat (Al₂(SO₄)₃)
- Aquades (Air suling)
C. Prosedur Kerja
- Siapkan 6 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label sesuai nama garam yang akan diuji.
- Masukkan masing-masing sekitar 2 mL larutan garam yang berbeda ke dalam tabung reaksi yang sudah diberi label.
- Uji dengan Indikator Universal:
- Jika menggunakan kertas: Celupkan selembar kertas indikator universal ke dalam masing-masing tabung. Angkat dan cocokkan warnanya dengan peta warna standar yang tersedia pada kemasan indikator. Catat pH-nya.
- Jika menggunakan larutan indikator: Teteskan 2-3 tetes indikator universal ke dalam setiap tabung. Guncangkan perlahan dan amati perubahan warnanya. Cocokkan dengan trayek warna standar.
- Catat hasil pengamatan Anda (warna dan perkiraan pH) pada tabel pengamatan.
Data dan Analisis
Tabel Pengamatan
Gunakan tabel berikut untuk mencatat hasil praktikum Anda di buku catatan atau LKS.
| No | Larutan Garam (0,1 M) | Warna setelah ditetesi Indikator | Perkiraan pH | Sifat Larutan (Asam/Basa/Netral) |
|---|---|---|---|---|
| 1 | NaCl | |||
| 2 | CH₃COONa | |||
| 3 | NH₄Cl | |||
| 4 | KNO₃ | |||
| 5 | Na₂CO₃ | |||
| 6 | Al₂(SO₄)₃ |
Analisis Data
Setelah mendapatkan data pH, lakukan analisis dengan menjawab pertanyaan berikut:
- Kelompokkan garam-garam tersebut berdasarkan sifatnya (asam, basa, atau netral).
- Untuk garam yang bersifat asam atau basa, tuliskan reaksi hidrolisis ion yang menyebabkan sifat tersebut! (Gunakan format reaksi seperti di bagian Dasar Teori).
- Mengapa larutan NaCl dan KNO₃ menunjukkan pH netral (mendekati 7)? Jelaskan berdasarkan asal asam dan basanya.
- Bandingkan pH larutan NH₄Cl dan Al₂(SO₄)₃. Manakah yang lebih asam? Coba hubungkan dengan kekuatan basa pembentuk kationnya atau muatan kationnya.
Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan, buatlah kesimpulan mengenai hubungan antara jenis asam dan basa pembentuk garam dengan sifat hidrolisis dan pH larutan garam yang dihasilkan.
Download Perangkat Praktikum
Untuk memudahkan pelaksanaan praktikum di sekolah, saya telah menyiapkan file PDF berisi Penuntun Praktikum lengkap dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang siap cetak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar