Langsung ke konten utama

Cara Menentukan Massa Zat dalam Persamaan Reaksi Kimia

 Persamaan kimia yang seimbang (setara) memberikan pernyataan yang kuantitatif tentang massa zat yang bereaksi. Contoh pada reaksi pembakaran butana,

2 C4H10 + 13 O2 → 8 CO2 + 10 H2O

Dapat diartikan sebagai

2 molekul C4H10 + 13 molekul O2 → 8 molekul CO2 + 10 molekul H2O

Atau

2 mol C4H10 + 13 mol O2 → 8 mol CO2 + 10 mol H2O

Dengan mengalikan massa molar setiap zat dalam reaksi dengan jumlah mol dapat diperoleh:

116 gram C4H10 + 416,0 gram O2 → 352 gram CO2 + 180 gram H2O

Koefisien dalam persamaan kimia (yang sudah setara) berhubungan dengan jumlah zat yang bereaksi atau dihasilkan pada suatu reaksi kimia. Untuk lebih jelasnya, perhatikan soal berikut ini.

Contoh Soal:

Kalsium hipoklorit, Ca(OCl)2, digunakan sebagai zat pemutih, dihasilkan dari natrium hidroksida, kalsium hidroksida, dan klorin menurut persamaan reaksi berikut:

2NaOH + Ca(OH)2 + 2Cl2 → Ca(OCl)2 + 2NaCl + 2H2O

Berapa gram klor dan natrium hidroksida yang bereaksi dengan 1067 gram Ca(OH)2, dan berapa gram kalsium hipoklorit yang dihasilkan?

Penyelesaian:

Hitung terlebih dahulu Mr Ca(OH)2 :

Mr Ca(OH)2 = Ar Ca + 2(Ar O) + 2(Ar H) = 40 + 2(16) + 2(1) = 74 gram/mol

Lalu hitung mol Ca(OH)2 yang bereaksi:

Mol Ca(OH)2 = gram/Mr = 1067/74 = 14,42 mol

Berdasarkan persamaan reaksi yang sudah setara, 1 mol Ca(OH)2 bereaksi dengan 2 mol NaOH dan 2 mol Cl2 untuk menghasilkan 1 mol Ca(OCl)2. Jika 14,42 mol Ca(OH)2 bereaksi sempurna, maka:

Mol NaOH = (2/1) x mol Ca(OH)2

                 = 2 x 14,42 mol = 28,84 mol

Mol Cl2 = (2/1) x mol Ca(OH)2

                 = 2 x 14,42 mol = 28,84 mol

Mol Ca(OCl)2 = (1/1) x mol Ca(OH)2

                 = 1 x 14,42 mol = 14,42 mol

Dengan mengalikan mol dengan Mr , akan diperoleh massa masing-masing zat:

Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H = 23 + 16 + 1 = 40 gram/mol

Mr Cl2 = 2(35,5) = 71 gram/mol

Mr Ca(OCl)2 = Ar Ca + 2(Ar O) + 2(Ar Cl) = 40 + 2(16) + 2(35,5) = 143 gram/mol

 

Massa NaOH = mol x Mr NaOH = 28,84 mol x 40 g/mol = 1.153,6 g

Massa Cl2 = mol x Mr  Cl2= 28,84 mol x 71 g/mol = 2.047,64 g

Massa Ca(OCl)2 = mol x Mr Ca(OCl)2 = 14,42 mol x 143 g/mol = 2.062,06 g

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.