Selasa, 16 Mei 2023

Pembahasan Soal Kelarutan OSNP Kimia Tahun 2022 (Nomor 5)

Nilai hasil kali kelarutan untuk garam PbSO4 dapat ditentukan menggunakan sel Galvani. Sel ini disusun menggunakan elektroda kalomel jenuh dan elektroda Pb yang dicelupkan ke dalam larutan PbSO4 jenuh pada 250C sesuai notasi sel berikut:

𝑃𝑏 | 𝑃𝑏2+ (𝑃𝑏𝑆𝑂4 π‘—π‘’π‘›π‘’β„Ž) || 𝐾𝐢𝑙 (3,5 𝑀) | 𝐻𝑔2𝐢𝑙2 | 𝐻𝑔
Esel yang diperoleh adalah 0,313 V. Diketahui E0 Pb2+|Pb = -0,126 V dan Ekalomel = 0,300 V.
a. Konsentrasi Pb2+
dalam larutan PbSO4 jenuh adalah….. M. [poin 4]
b. Nilai Ksp PbSO4 adalah …. [poin 3]
Kadar sulfat dalam sampel alami seperti air laut dan limbah industri dapat ditentukan menggunakan analisis kuantitatif klasik secara tidak langsung. Metode ini terdiri dari tiga tahap, yaitu pengendapan sulfat sebagai PbSO4, pelarutan kembali PbSO4 dalam larutan ammonia dengan penambahan EDTA berlebih untuk membentuk kompleks PbY2- yang larut, dan titrasi kelebihan EDTA dengan larutan standar Mg2+ atau larutan standar Zn2+. Diketahui reaksi dan tetapan kesetimbangan pada proses tersebut adalah….
𝑃𝑏𝑆𝑂4(𝑠) 𝑃𝑏2+(π‘Žπ‘ž) + 𝑆𝑂42-(π‘Žπ‘ž) 𝐾𝑠𝑝 = 1,6 × 10-8
𝑃𝑏2+(π‘Žπ‘ž) + π‘Œ4-(π‘Žπ‘ž) π‘ƒπ‘π‘Œ2-(π‘Žπ‘ž) 𝐾𝑓 = 1,1 × 1018
𝑀𝑔2+(π‘Žπ‘ž) + π‘Œ4-(π‘Žπ‘ž) π‘€π‘”π‘Œ2-(π‘Žπ‘ž) 𝐾𝑓 = 4,9 × 108
𝑍𝑛2+(π‘Žπ‘ž) + π‘Œ4-(π‘Žπ‘ž) π‘π‘›π‘Œ2-(π‘Žπ‘ž) 𝐾𝑓 = 3,2 × 1016
c. Padatan PbSO4 akan ….. dalam larutan Y4- dengan nilai tetapan kesetimbangan reaksi sebesar …. [poin 3]
d. Larutan yang lebih baik digunakan sebagai titran adalah ….. karena …… [poin 3]
e. Pada suatu analisis, 10,00 mL sampel diencerkan hingga 100,0 mL. Kemudian 25,00 mL larutan ini diambil dan ditambahkan 50,00 mL larutan EDTA 0,0800 M. EDTA yang berlebih dititrasi menggunakan larutan standar Mg2+ 0,2400 M dan membutuhkan 13,80 mL untuk mencapai titik akhir titrasi. Kadar sulfat pada sampel awal adalah ….. M atau …. ppm. [poin 6]

Penyelesaian:

a. Notasi sel: Pb|Pb2+(PbSO4 jenuh)||KCl(3,5M)|Hg2Cl2|Hg

Reaksi yang berlangsung:

Anoda: Pb(s) Pb2+(aq) + 2e

Katoda: Hg2Cl2(s) + 2e 2Hg(l) + 2Cl-(aq)

-------------------------------------------------------- +

Reaksi total: Pb(s) + Hg2Cl2(s) Pb2+(aq) + 2Hg(l) + 2Cl-(aq)

E0sel = E0katoda – E0anoda = Ekalomel – EPb|Pb2+ = 0,300 V – (-0,126 V) = 0,426 V

Esel =E0sel – (0,05916/n) log ([Pb2+][Cl-]2)

0,313 = 0,426 – (0,05916/2) log ([Pb2+][3,5])

Solve [Pb2+] = 539,34 M

Nilai ini sebenarnya terlalu besar. Apabila di cek lagi data elektroda kalomel itu sekitar 0,268-an, ini ternyata berpengaruh signifikan ketika dibulatkan ke 0,3. apabila digunakan nilai yang lebih akurat potensial kesetimbangannya bukan 0,426 tetapi 0,394 dan menghasilkan konsentrasi Pb yang lebih kecil (sekitar 44 M).

Apabila dikoreksi juga nilai potensial (non kesetimbangannya >0.35, bisa menghasilkan nilai yang cukup masuk akal


b. Nilai Ksp; [Pb2+] yang diperoleh melalui sel Galvani merupakan banyaknya Pb2+ yang larut dari PbSO4 jenuh, sehingga

[Pb2+] = s = 539,34 M

Ksp PbSO4 = s2 = (539,34)2 = 290.887,6536

Nilai sangat besar dan tidak masuk akal. Nilai Ksp PbSO4 yang sebenarnya adalah 1,6x10-8‑. Hal ini akibat adanya koreksi nilai potensial seperti yang sudah dijelaskan pada poin (a)


c. Padatan PbSO4 akan larut dalam larutan Y4-. Nilai tetapan kesetimbangannya adalah:

PbSO4(s) Pb2+(aq) + SO42-(aq)       Ksp = 1,6 x 10-8

Pb2+(aq) + Y4-(aq) PbY2-(aq)          Kf = 1,1 x 1018

------------------------------------------ +

PbSO4(s) + Y4-(aq) PbY2-(aq) + SO42-(aq)          K = Ksp x Kf = 1,76 x 1010


d. Larutan yang lebih baik digunakan sebagai titran adalah Zn2+ karena berdasarkan nilai Kf, Kf ZnY2- > Kf MgY2- (artinya ZnY2- merupakan kompleks yan lebih stabil (mudah terbentuk ketika Zn2+ bertemu dengan kelebihan larutan Y4- sesedikit apapun).


e. V sampel PbSO4 = 10 mL; diencerkan menjadi 100 mL. Dari 100 mL diambil 25 mL.

Pb2+ (PbSO4, 25 mL) + EDTA (Y4-) PbY2-

Mol awal EDTA =  50 ml x 0,08 M = 4 mmol

Mol EDTA sisa = mol Mg2+ yang bereaksi = 13,80 mL x 0,24 M = 3,312 mmol

Mol EDTA yang bereaksi = 4 mmol – 3,312 mmol = 0,688 mmol (dalam 25 mL)

Mol Pb2+ (dalam 25 mL) = mol EDTA yang bereaksi =0,688 mmol

Mol Pb2+ (dalam 100 mL) = (100/25) x 0,688 mmol = 2,752 mmol

Mol Pb2+ (dalam 100 mL) = mol Pb2+ (dalam 10 mL)  = 2,752 mmol

Mol Pb2+ (dalam 10 mL)  = Mol SO42- (dalam 10 mL)  = 2,752 mmol

[SO42-] = 2,752 mmol/10 mL = 0,2752 M

[SO42-] = 0,2752 mol/L = 0,2752 mol x 96 g/mol /L = 26,4192 g/L = 26.419,2 mg /L = 26.419,2 ppm

 

Baca Juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar