Langsung ke konten utama

Tekanan Parsial: Definisi, Rumus, dan Contoh Soal dalam Kimia

Pada dasarnya, kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi dan interaksi antara benda-benda di sekitar kita. Salah satu konsep dasar dalam kimia adalah tekanan, yang merupakan besaran fisika yang mengukur gaya per satuan luas. Tekanan dapat didefinisikan sebagai jumlah gaya yang diterapkan pada permukaan benda, dibagi dengan luas permukaan tersebut. Dalam kimia, konsep yang berkaitan dengan tekanan adalah tekanan parsial. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang tekanan parsial dan rumus untuk menghitungnya dalam kimia.


Apa itu Tekanan Parsial?


Tekanan parsial adalah konsep kimia yang digunakan untuk menjelaskan tekanan yang dihasilkan oleh satu komponen gas dalam campuran gas. Tekanan parsial dapat didefinisikan sebagai tekanan yang akan dihasilkan oleh gas yang satu jika gas tersebut berada sendiri pada suhu dan volume yang sama seperti pada campuran gas tersebut.


Pada dasarnya, tekanan parsial didefinisikan sebagai fraksi mol dari gas tersebut dikalikan dengan tekanan total campuran gas. Fraksi mol merupakan perbandingan jumlah mol dari gas tertentu dengan jumlah mol total campuran gas.


Rumus Tekanan Parsial


Rumus untuk menghitung tekanan parsial dalam kimia adalah sebagai berikut:

P_i = X_i x P_total

P_i = (n_i / n_total) x P_total


Di mana:


P_i adalah tekanan parsial gas ke-i

n_i adalah jumlah mol gas ke-i

n_total adalah jumlah mol total campuran gas

P_total adalah tekanan total campuran gas


Contoh Soal Menghitung Tekanan Parsial


Mari kita lihat contoh soal berikut untuk menghitung tekanan parsial:

Soal 1:

Dalam sebuah campuran gas, terdapat 2 mol gas nitrogen (N2) dan 3 mol gas hidrogen (H2) pada suhu dan tekanan yang sama. Jika tekanan total campuran gas adalah 10 atm, maka tentukan tekanan parsial masing-masing gas.

Solusi:


Hitung jumlah mol total campuran gas:

n_total = n_N2 + n_H2 = 2 mol + 3 mol = 5 mol


Hitung fraksi mol masing-masing gas:

f_N2 = n_N2 / n_total = 2 mol / 5 mol = 0,4

f_H2 = n_H2 / n_total = 3 mol / 5 mol = 0,6


Gunakan rumus untuk menghitung tekanan parsial masing-masing gas:

P_N2 = f_N2 x P_total = 0,4 x 10 atm = 4 atm

P_H2 = f_H2 x P_total = 0,6 x 10 atm = 6 atm


Jadi, tekanan parsial gas nitrogen (N2) adalah 4 atm dan tekanan parsial gas hidrogen (H2) adalah 6 atm.


Soal 2:


Sebuah campuran gas terdiri dari 4 mol gas nitrogen (N2) dan 2 mol gas oksigen (O2) pada suhu dan tekanan yang sama. Jika tekanan total campuran gas adalah 3 atm, tentukan tekanan parsial masing-masing gas.


Solusi:


n_total = n_N2 + n_O2 = 4 mol + 2 mol = 6 mol

f_N2 = n_N2 / n_total = 4 mol / 6 mol = 0,67

f_O2 = n_O2 / n_total = 2 mol / 6 mol = 0,33

P_N2 = f_N2 x P_total = 0,67 x 3 atm = 2 atm

P_O2 = f_O2 x P_total = 0,33 x 3 atm = 1 atm


Jadi, tekanan parsial gas nitrogen (N2) adalah 2 atm dan tekanan parsial gas oksigen (O2) adalah 1 atm.


Soal 3:


Sebuah wadah berisi campuran gas yang terdiri dari 3 mol gas helium (He), 2 mol gas neon (Ne), dan 5 mol gas argon (Ar) pada suhu dan tekanan yang sama. Jika tekanan total campuran gas adalah 8 atm, tentukan tekanan parsial masing-masing gas.


Solusi:


n_total = n_He + n_Ne + n_Ar = 3 mol + 2 mol + 5 mol = 10 mol

f_He = n_He / n_total = 3 mol / 10 mol = 0,3

f_Ne = n_Ne / n_total = 2 mol / 10 mol = 0,2

f_Ar = n_Ar / n_total = 5 mol / 10 mol = 0,5

P_He = f_He x P_total = 0,3 x 8 atm = 2,4 atm

P_Ne = f_Ne x P_total = 0,2 x 8 atm = 1,6 atm

P_Ar = f_Ar x P_total = 0,5 x 8 atm = 4 atm


Jadi, tekanan parsial gas helium (He) adalah 2,4 atm, tekanan parsial gas neon (Ne) adalah 1,6 atm, dan tekanan parsial gas argon (Ar) adalah 4 atm.


Soal 4:


Dalam sebuah wadah terdapat campuran gas yang terdiri dari 2 mol gas hidrogen (H2) dan 1 mol gas nitrogen (N2) pada suhu dan tekanan yang sama. Jika tekanan parsial gas nitrogen (N2) adalah 4 atm, tentukan tekanan parsial gas hidrogen (H2).


Solusi:


f_N2 = n_N2 / n_total

f_H2 = n_H2 / n_total

P_N2 = f_N2 x P_total = 4 atm

P_total = P_N2 / f_N2 = 4 atm / (1 mol / 3 mol) = 12 atm

P_H2 = f_H2 x P_total = (2 mol / 3 mol) x 12 atm = 8 atm


Jadi, tekanan parsial gas hidrogen (H2) adalah 8 atm.


Soal 5:


Dalam sebuah ruangan terdapat campuran gas yang terdiri dari 4 mol gas hidrogen (H2) dan 5 mol gas oksigen (O2) pada suhu dan tekanan yang sama. Jika tekanan parsial gas hidrogen (H2) adalah 3 atm, tentukan tekanan parsial gas oksigen (O2).


Solusi:


n_total = n_H2 + n_O2 = 4 mol + 5 mol = 9 mol

f_H2 = n_H2 / n_total = 4 mol / 9 mol = 0,44

f_O2 = n_O2 / n_total = 5 mol / 9 mol = 0,56

P_H2 = f_H2 x P_total = 0,44 x P_total = 3 atm

P_total = 3 atm / 0,44 = 6,82 atm

P_O2 = f_O2 x P_total = 0,56 x 6,82 atm = 3,82 atm


Jadi, tekanan parsial gas oksigen (O2) adalah 3,82 atm.


Dalam pemahaman konsep tekanan parsial, salah satu hal penting yang harus dipahami adalah bahwa tekanan parsial tidak bisa melebihi tekanan total. Hal ini dikarenakan tekanan parsial dihasilkan dari pembagian tekanan total pada setiap gas yang ada dalam campuran gas. Oleh karena itu, jumlah tekanan parsial dari setiap gas dalam suatu campuran gas akan sama dengan tekanan total campuran gas tersebut.


Dalam kimia, tekanan parsial juga digunakan dalam beberapa konsep seperti hukum gas ideal, larutan, dan reaksi kimia. Salah satu contoh penggunaan tekanan parsial dalam reaksi kimia adalah pada reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran merupakan reaksi kimia yang terjadi antara bahan bakar dengan oksigen, dan menghasilkan energi, CO2, dan H2O. Dalam reaksi ini, tekanan parsial gas oksigen harus mencukupi untuk memenuhi kebutuhan reaksi pembakaran. Jika tekanan parsial gas oksigen tidak mencukupi, maka reaksi pembakaran tidak akan berlangsung dengan optimal.


Rumus untuk menghitung tekanan parsial sangat berguna dalam mempelajari campuran gas dalam berbagai situasi. Dalam banyak kasus, kita dapat menggunakan hukum gas ideal untuk menghitung tekanan total campuran gas, dan kemudian menghitung tekanan parsial masing-masing gas dalam campuran tersebut. Dengan memahami konsep tekanan parsial ini, kita dapat mengaplikasikannya dalam pemahaman kimia secara lebih luas.


Baca Juga:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.