Langsung ke konten utama

Praktikum Sederhana Sifat Koligatif Larutan: Pembuatan Es Krim yang Lezat dan Mudah

Praktikum sederhana sifat koligatif larutan dalam pembuatan es krim dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:



Alat dan bahan yang dibutuhkan:


  1. Susu cair atau krim kental
  2. Gula pasir
  3. Garam dapur
  4. Es batu
  5. Wadah berisi air dingin
  6. Wadah berisi es krim
  7. Sendok pengaduk
  8. Kain bersih
  9. Termometer
  10. Gelas ukur


Langkah-langkah praktikum:


  1. Siapkan susu cair atau krim kental sebanyak 500 mL dan tuang ke dalam wadah.
  2. Tambahkan gula pasir sebanyak 100 gram ke dalam wadah susu atau krim. Aduk hingga gula larut.
  3. Tambahkan garam dapur sebanyak 2 sendok teh ke dalam wadah susu atau krim. Aduk rata.
  4. Siapkan es batu dan letakkan di dalam wadah berisi air dingin.
  5. Letakkan wadah susu atau krim ke dalam wadah yang berisi es batu dan air dingin.
  6. Aduk campuran susu atau krim dengan sendok pengaduk secara terus-menerus hingga suhu mencapai kurang lebih 10°C. Jika perlu, gunakan kain bersih untuk membantu mendinginkan campuran susu atau krim dengan cara membungkus wadah susu atau krim dengan kain basah yang telah dicelupkan ke dalam air es.
  7. Setelah mencapai suhu yang diinginkan, tuang campuran susu atau krim ke dalam wadah es krim.
  8. Tempatkan wadah es krim di dalam freezer selama beberapa jam hingga campuran es krim membeku dan terbentuk kristal es kecil yang lembut.
  9. Setelah es krim beku, keluarkan dari freezer dan biarkan sebentar agar es krim sedikit meleleh dan menjadi lebih mudah diambil.
  10. Aduk es krim dengan sendok pengaduk hingga lembut dan siap untuk disajikan.


Analisis data:


  1. Hitung penurunan titik beku (ΔTf) larutan es krim dengan menggunakan rumus ΔTf = Kf x m x i, dimana Kf adalah konstanta molal penurunan titik beku untuk air (1,86 °C/m), m adalah molalitas larutan, dan i adalah faktor van't Hoff yang bergantung pada jumlah partikel terlarut dalam larutan es krim.
  2. Hitung molalitas larutan (m) dengan rumus m = (n solut /m pelarut) x 1000, dimana n solut adalah jumlah mol zat terlarut dalam solusi, dan m pelarut adalah massa pelarut dalam kg.
  3. Bandingkan nilai penurunan titik beku (ΔTf) untuk setiap variasi jumlah gula dan garam yang digunakan dalam pembuatan es krim.


Kesimpulan:

Berdasarkan praktikum sederhana ini, kita dapat menyimpulkan bahwa penambahan gula dan garam dalam pembuatan es krim mempengaruhi kenaikan titik beku larutan. Semakin banyak gula atau garam yang ditambahkan, semakin besar kenaikan titik beku larutan es krim. Hal ini terjadi karena kenaikan titik beku larutan tergantung pada jumlah partikel terlarut dalam larutan, dan penambahan gula atau garam akan meningkatkan jumlah partikel terlarut dalam larutan es krim.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.