Langsung ke konten utama

Polimer: Pengertian, Jenis-Jenis, Cara Pembuatan, dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Polimer merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam kehidupan modern kita. Bahan ini digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pembuatan plastik hingga bahan bakar dan obat-obatan. Di dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu polimer, jenis-jenis polimer, bagaimana polimer dibuat, serta bagaimana polimer digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Apa itu Polimer?


Polimer adalah molekul besar yang terbentuk dari ikatan kimia berulang yang disebut monomer. Polimer berasal dari kata Yunani, yaitu "poly" yang artinya banyak, dan "meros" yang artinya bagian. Polimer terdiri dari banyak bagian monomer yang diikat bersama. Karena ukurannya yang besar, polimer memiliki sifat yang unik, seperti kekuatan, kekakuan, dan elastisitas. Polimer juga ditemukan di alam, seperti pada protein, selulosa, dan DNA.

Jenis-jenis Polimer


Polimer dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu polimer alamiah dan polimer sintetis.

Polimer alamiah adalah polimer yang terbentuk secara alami dalam organisme hidup, seperti protein, selulosa, dan lignin. Polimer alamiah biasanya ditemukan dalam bentuk serat, benang, atau membran. Contoh penggunaan polimer alamiah adalah pada kain tenun dari kapas, sutera, atau wol, serta pada bahan makanan seperti agar-agar, pati, dan gelatin.

Polimer sintetis, di sisi lain, adalah polimer yang dibuat secara buatan melalui proses kimia. Polimer sintetis umumnya lebih kuat dan tahan lama daripada polimer alamiah, dan dapat diproduksi dalam jumlah yang lebih besar dengan biaya yang lebih murah. Contoh polimer sintetis yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah plastik, karet, poliester, polistirena, dan nilon.

Selain itu, polimer sintetis juga dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada sumber monomer dan proses pembuatannya. Beberapa jenis polimer sintetis yang umum meliputi:

Polietilena: Polimer yang dibuat dari monomer etilena dan biasanya digunakan dalam pembuatan kantong plastik, botol, dan pipa.

Polimer


Polivinilklorida: Polimer yang dibuat dari monomer vinyl klorida dan biasanya digunakan dalam pembuatan pipa, kabel, dan produk-produk medis.

Polimer


Polipropilena: Polimer yang dibuat dari monomer propilena dan biasanya digunakan dalam pembuatan karpet, kantong plastik, dan peralatan rumah tangga.

Poliuretan: Polimer yang dibuat dari monomer isosianat dan poliol, dan biasanya digunakan dalam pembuatan busa, bantalan, dan bahan isolasi.

Polikarbonat: Polimer yang dibuat dari monomer bisfenol A dan fosgen, dan biasanya digunakan dalam pembuatan botol, kacamata, dan produk-produk elektronik.

Setiap jenis polimer memiliki sifat-sifat yang berbeda, seperti kekuatan, kekakuan, kelembutan, elastisitas, dan ketahanan terhadap suhu dan bahan kimia. Oleh karena itu, pemilihan jenis polimer yang tepat sangat penting dalam memenuhi kebutuhan aplikasi tertentu.

Bagaimana Polimer Dibuat?


Polimer dibuat melalui proses yang disebut polimerisasi. Polimerisasi adalah proses di mana molekul-molekul monomer diubah menjadi molekul-molekul polimer. Molekul-molekul monomer adalah molekul-molekul kecil yang dapat membentuk ikatan kimiawi untuk membentuk polimer.

Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Polimerisasi adisi adalah proses di mana molekul-molekul monomer ditambahkan satu per satu ke ujung rantai polimer. Contoh polimer yang dibuat melalui polimerisasi adisi adalah polistirena dan polietilena.

Polimerisasi kondensasi adalah proses di mana molekul-molekul monomer melepaskan molekul kecil, seperti air atau alkohol, saat diubah menjadi molekul-molekul polimer. Contoh polimer yang dibuat melalui polimerisasi kondensasi adalah nilon dan poliester.

Ada beberapa tahap dalam proses polimerisasi, yaitu inisiasi, propagasi, dan terminasi. Tahap inisiasi adalah saat molekul-molekul monomer bereaksi dengan suatu zat pemicu, seperti sinar ultraviolet atau bahan kimia tertentu, untuk membentuk molekul awal polimer. Tahap propagasi adalah saat molekul-molekul monomer terus ditambahkan ke rantai polimer melalui pembentukan ikatan kimia baru, sehingga rantai polimer semakin panjang. Tahap terminasi adalah saat reaksi polimerisasi berhenti, biasanya karena terjadinya pertemuan antara dua rantai polimer atau karena habisnya monomer yang tersedia.

Setelah proses polimerisasi selesai, polimer yang dihasilkan dapat ditempa menjadi berbagai bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan. Polimer juga dapat dicampur dengan bahan lain untuk meningkatkan sifat-sifatnya, seperti kekuatan, elastisitas, atau kekerasan. Proses pencampuran ini disebut dengan istilah modifikasi polimer.

Bagaimana Polimer Digunakan dalam Kehidupan Sehari-hari?


Polimer digunakan dalam berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aplikasi yang paling umum adalah dalam pembuatan plastik. Plastik digunakan dalam berbagai produk, seperti botol, tas belanja, dan mainan. Selain itu, polimer juga digunakan dalam pembuatan serat sintetis, seperti nilon dan poliester, yang digunakan dalam pakaian dan karpet.

Polimer juga digunakan dalam pembuatan bahan bakar. Polimer dapat diubah menjadi bahan bakar melalui proses pirolisis atau penguraian termal. Bahan bakar yang dihasilkan dari polimer ini biasanya digunakan sebagai alternatif bahan bakar fosil, seperti bensin dan diesel. Selain itu, polimer juga digunakan dalam pembuatan obat-obatan, seperti insulin dan asam hialuronat.

Polimer juga digunakan dalam bidang teknologi, seperti dalam pembuatan kabel fiber optik. Kabel fiber optik dibuat dari serat kaca yang sangat tipis dan fleksibel, yang mengandung polimer sebagai pelindung dan pengikat. Kabel ini digunakan untuk mentransmisikan data dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Polimer juga digunakan dalam bidang kedokteran, seperti dalam pembuatan implant. Implant dibuat dari polimer biodegradable, yang dapat diuraikan oleh tubuh manusia setelah pemakaian. Implant ini digunakan untuk menggantikan jaringan tubuh yang rusak atau hilang, seperti tulang, sendi, dan jaringan kulit.

Selain itu, polimer juga digunakan dalam bidang perekayasaan genetik, seperti dalam pembuatan vektor DNA. Vektor DNA digunakan untuk mengirimkan DNA ke dalam sel untuk melakukan modifikasi genetik. Polimer sering digunakan sebagai bahan pembuatan vektor DNA karena sifatnya yang dapat diubah dan diatur dengan mudah.

Kesimpulan

Polimer merupakan bahan yang sangat penting dalam kehidupan modern kita. Bahan ini digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pembuatan plastik hingga bahan bakar dan obat-obatan. Polimer dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu polimer alamiah dan polimer sintetis, dan dibuat melalui proses polimerisasi. Polimer digunakan dalam berbagai bidang, seperti teknologi, kedokteran, dan perekayasaan genetik. Dengan sifatnya yang unik, polimer memungkinkan kita untuk menciptakan berbagai produk dan teknologi yang memudahkan dan meningkatkan kualitas hidup kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.