Langsung ke konten utama

10 Contoh Soal Kesetimbangan Kimia yang Mudah Dipahami

Contoh Soal Kesetimbangan Kimia

Kesetimbangan kimia adalah salah satu konsep penting dalam ilmu kimia. Namun, memahami kesetimbangan kimia tidaklah mudah. Oleh karena itu, kami telah menyediakan 10 contoh soal kesetimbangan kimia yang mudah dipahami. Dalam artikel ini, Anda akan belajar tentang konsep dasar kesetimbangan kimia dan melihat bagaimana konsep ini diterapkan dalam berbagai situasi. Semua contoh soal disertai dengan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami. Dengan belajar dari contoh soal yang kami sediakan, Anda akan menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi masalah kesetimbangan kimia.

Soal 1

Tuliskan ungkapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan kimia fase gas berikut: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Solusi:

 a) Tetapan Kesetimbangannya yaitu

Soal Kesetimbangan Kimia
b) Tetapan kesetimbangannya yaitu

Soal Kesetimbangan Kimia

Soal 2

Pemutih cucian rumah tangga adalah larutan hipoklorit natrium (NaOCl) yang dibuat dengan menambahkan gas Cl2 ke dalam larutan hidroksida natrium:

Soal Kessetimbangan Kimia

Agen pemutih aktif adalah ion hipoklorit, yang dapat terurai menjadi ion klorida dan klorat dalam reaksi sampingan yang bersaing dengan pemutihan: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Tuliskan ungkapan keseimbangan untuk reaksi dekomposisi tersebut.

Solusi:

Soal Kesetimbangan Kimia

Soal 3

Asam hipoklorit (HOCl) dihasilkan dengan memasukkan gas klorin melalui suspensi oksida merkuri(II) yang digerakkan dalam air. Persamaan kimia untuk proses ini adalah

 Soal Kesetimbangan Kimia
Tuliskan ungkapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut.

Solusi: 

Soal Kesetimbangan Kimia

HgO dan HgO.HgCl2 tidak dimasukkan karena HgO dan HgO.HgCl2  adalah zat padat, dan air tidak dimasukkan karena air adalah cairan murni. Klorin, sebagai gas, dimasukkan sebagai tekanan parsial. HOCl dimasukkan sebagai konsentrasi dalam mol per liter. Baik konsentrasi HOCl maupun tekanan parsial Cl2 dikuadratkan karena koefisiennya masing-masing dalam persamaan kimia adalah 2.

Soal 4

ΔGo reaksi kimia 

Soal Kesetimbangan Kimia

adalah -104.180 J.mol-1 . Hitung tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut pada 25oC.

Solusi:

Soal Kesetimbangan Kimia

Soal 5

Hitung ΔGo dan tetapan ksetimbangan pada 25oC untuk reaksi

Soal Kesetimbangan Kimia

Diketahui ΔGfo ClO-(aq) = -36,8 kJ.mol-1, ΔGfo Cl-(aq) = -131,23 kJ.mol-1, ΔGfo ClO3-(aq) = -7,95 kJ.mol-1

Solusi:

ΔGo = 2 ΔGfo Cl-(aq) + ΔGfo ClO3-(aq) - 3 ΔGfo ClO-(aq)

ΔGo = (2 mol) (-131,23 kJ.mol-1) + (1 mol) (-7,95 kJ.mol-1) – (3mol) (-36,8 kJ.mol-1)

ΔGo = -160,01 kJ.mol-1 = -160.010 J.mol-1

Kemudian, tetapan tetapan kesetimbangan dapat kita hitung menggunakan rumus:

ln K = - ΔGo/(RT) = -(-160.010 J.mol-1)/(8,315 J.mol-1.K-1 x 298,15 K) = 64,54

K = e64,54 = 1,1 x 1028

Soal 6

Oksida nitrogen terdeteksi dalam laporan pencemaran udara. Pada suhu 25°C, konstanta kesetimbangan untuk reaksi tersebut adalah 

Soal Kesetimbangan Kimia

dan 

Soal Kesetimbangan Kimia

tentukan tetapan kesetimbangan K3 untuk reaksi 

Soal Kesetimmbangan Kimia

Solusi:

Pertama kita jumlahkan reaksi pertama dan kedua, akan menghasilkan: 

dengan nilai K merupakan hasil perkalian K1 dan K­2:

K = K1.K2 = (1,3x106)(6,5x10-16) = 8,45x10-10

Kemudian reaksi tersebut dikali 2 agar mendapatkan reaksi yang diinginkan, maka nilai K3 adalah kuadrat dari K:

K3 = K2 = (8,45x10-10)2 = 71,4025x10-20 = 7,14025x10-19

Soal 7

Gas fosgen terbentuk dari CO dan CL2 menurut reaksi kesetimbangan: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Pada suhu 600°C, campuran gas CO dan Cl2 disiapkan dengan tekanan parsial awal (sebelum reaksi) sebesar 0,60 atm untuk CO dan 1,10 atm untuk Cl2. Setelah campuran reaksi mencapai kesetimbangan, tekanan parsial COCl2(g) pada suhu ini diukur sebesar 0,10 atm. Hitunglah konstanta kesetimbangan untuk reaksi ini. Reaksi dilakukan dalam wadah berukuran tetap.

Solusi:

Untuk menemukan konstanta kesetimbangan, kita perlu menentukan tekanan parsial CO dan Cl2 pada kesetimbangan. Untuk melakukannya, kita membuat tabel sederhana: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Setiap mol COCl2 yang dihasilkan mengonsumsi tepat 1 mol CO dan 1 mol Cl2 (sesuai perbandingan koefisien). Menurut persamaan gas ideal, tekanan parsial gas berbanding lurus dengan jumlah mol setiap gas yang hadir selama volume dan suhu tetap. Oleh karena itu, perubahan tekanan parsial setiap gas harus berbanding lurus dengan perubahan jumlah molnya saat campuran menuju kesetimbangan. Jika tekanan parsial COCl2 meningkat sebesar 0,10 atm melalui reaksi, tekanan parsial CO dan Cl2 masing-masing harus berkurang sebesar 0,10 atm. Masukkan nilai-nilai ini ke dalam tabel: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Terakhir, kita hitung tetapan kesetimbangan menggunakan ungkapan tetapan kesetimbangan: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Soal 8

Grafit (sejenis karbon padat) ditambahkan ke dalam sebuah wadah yang berisi CO2(g) pada tekanan 0,824 atm pada suhu tinggi tertentu. Tekanan meningkat karena terjadi reaksi yang menghasilkan CO(g). Tekanan total mencapai nilai kesetimbangan sebesar 1,366 atm.

(a) Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan untuk proses tersebut.

(b) Hitunglah konstanta kesetimbangan.

Solusi:

(a) Reaksi hanya bisa menjadi oksidasi C oleh CO2 yang mana CO2 sendiri direduksi menjadi CO. Reaksi kesetimbangan ditulis sebagai 

Soal Kesetimbangan Kimia

(b) Untuk menentukan tetapan kesetimbangan, kita harus mencari tekanan parsial CO dan CO2 pada saat kesetimbangan 

Soal Kesetimbangan Kimia

Tekanan total pada saat kesetimbangan adalah:

Ptot = (0,824-x) + 2x = 0,824+x = 1,366 atm

 Kemudian kita dapat menentukan nilai x:

0,824+x = 1,366

x = 1,366 – 0,824 = 0,542 atm

Tekanan parsial masing-masing gas yaitu:

PCO = 2x = 2(0,542 atm) = 1,084 atm

PCO2 = 0,824 – x = 0,824 – 0,542 = 0,282 atm

Sehingga tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah

K = (1,084)2/0,282 = 4,17

Soal 9

Anggap H2(g) dan I2(g) disimpan dalam sebuah labu pada T = 400 K dengan tekanan parsial PH2 = 1,320 atm dan PI2 = 1,140 atm. Pada suhu ini, H2 dan I2 tidak bereaksi dengan cepat untuk membentuk HI(g), meskipun setelah waktu yang cukup lama akan dihasilkan HI(g). Jika gas-gas tersebut dipanaskan dalam labu tertutup hingga mencapai suhu 600 K, suhu di mana mereka dengan cepat mencapai kesetimbangan: 

Soaal Kesetimbangan Kimia

Tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah 92,6 pada 600 K

a Tentukan nilai PH2, PI2 dan PHI saat kesetimbangan pada 600 K

b Berapa persen I2 yang telah bereaksi ketika mencapai kesetimbangan?

Solusi:

a Pertama kita tentukan terlebih dahulu tekanan parsial H2 dan I2 sebelum bereaksi. Kita dapat menggunakan hokum gas ideal ketika volume tetap:

PH2 = (1,320 atm) x (600 K/400 K) = 1,980 atm

PI2 = (1,140 atm) x (600 K/400 K) = 1,710 atm

Lalu kita tentukan tekanan pasrial masing-masing gas pada saat kesetimbangan 

Soal Kesetimbangan Kimia

Masukkan tekanan parsial kesetimbangan ke dalam ungkapan tetapan kesetimbangan 

Soal Kesetimbangan Kimia

Selesaikan persamaannya dan dihasilkan:

88,6x2 – 341,694 + 313,525 = 0

X1 = 1,5044 atm dan X2 = 2,3522 atm

Nilai X2 tidak mungkin karena akan menghasilkan jawaban negatif untuk tekanan parsial H2(g) dan I2(g) pada saat setimbang. Maka nilai X1 = 1,5044 atm adalah nilai yang memenuhi. Terakhir, masukkan nilai x untuk mencari tekanan parsial masing-masing gas pada saat kesetimbangan:

PHI = 2x = 2(1,5044 atm) = 3,0088 atm

PH2 = 1,980 atm – x = 1,980 atm – 1,5044 atm = 0,4756 atm

PI2 = 1,710 atm – x = 1,710 atm – 1,5044 atm = 0,2056 atm

b persen I2 yang telah bereaksi adalah

%I2 yang bereaksi = (1,5044/1,710)x100% = 87,97%

Soal 10

Gas hidrogen dibuat dari gas alam (metana) untuk digunakan langsung dalam proses industri, seperti produksi amonia. Langkah pertama disebut "pengorekan uap metana": 

Soal Kesetimbangan Kimia

Konstanta kesetimbangan untuk reaksi ini adalah 1,8 × 10-27 pada 600 K. CH4 gas, H2O, dan CO dimasukkan ke dalam wadah yang dievakuasi pada suhu 600 K, dan tekanan parsial awal mereka (sebelum reaksi) masing-masing adalah 1,40 atm, 2,30 atm, dan 1,60 atm. Tentukan tekanan parsial H2(g) yang akan terjadi pada kesetimbangan.

Solusi:

Tetapan kesetimbangan reaksinya yaitu: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Setelah itu kita tentukan tekanan parsial gas pada kesetimbangan: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Masukkan tekanan parsial gas masing-masing pada saat kesetimbangan ke dalam persamaan tetapan kesetimbangan: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Tetapan kesetimbangan dalam kasus ini cukup kecil, sehingga tingkat reaksi juga akan kecil. Ini menunjukkan bahwa y akan menjadi angka kecil relatif terhadap tekanan parsial gas yang hadir pada awalnya. Mari kita coba perkiraan bahwa y dapat diabaikan. Maka nilai 1,60 + y akan mendekati 1,60, 1,4 –y akan mendekati 1,4, dan 2,3 – y akan mendekati 2,3. Sehingga persamaannya dapat ditulis 

Soal Kesetimbangan Kimia

Maka diperoleh nilai y3 = 1,34x10-8, dan y = 2,38x10-3

Terakhir, kita masukkan nilai y untuk mendapatkan tekanan H2:

PH2 = 3y = 3(2,38x10-3 atm) = 7,1x10-3 atm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.