Langsung ke konten utama

Silabus OSN Kimia 2018 (7.2.1)

Identifikasi Ion Anorganik

Kation

1. Na+, Uji nyala dari garam natrium akan menghasilkan nyala kuning yang sangat karakteristik.
2. K+, Uji nyala dari garam kalium akan menghasilkan nyala ungu yang sangat karakteristik.
3. NH4 +, Jika ke dalam larutan NH4 + ditambahkan larutan OH- pekat akan dihasilkan gas NH3 yang memiliki bau yang khas. Uap ini juga dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
4. Ba2+, (1) Jika ke dalam larutan Ba2+ ditambahkan larutan K2CrO4 akan terbentuk endapan BaCrO4 yang berwarna kuning. Endapan ini larut dalam asam kuat. (2) Ion ini mengendap juga dengan adanya ion sulfat. (3) Adanya Ba2+ dapat dikonfirmasi dengan uji nyala yang memberikan nyala berwarna hijau.
5. Ca2+, (1) Jika ke dalam larutan Ca2+ ditambahkan larutan amonium oksalat maka terbentuk endapan putih CaC2O4 yang larut dalam penambahan asam kuat encer. (2) Adanya ion Ca2+ dapat dikonfirmasi dengan uji nyala yang memberikan warna merah kuning.
6. Fe3+, Jika ke dalam larutan Fe3+ ditambahkan larutan KSCN maka akan terbentuk larutan berwarna merah dari kompleks FeSCN2+.
7. Ni2+, Jika ke dalam larutan Ni2+ ditambahkan larutan DMG (dimetilglioksim) maka akan terbentuk endapan merah.
8. Pb2+, (1) Jika ke dalam larutan Pb2+ ditambahkan K2CrO4 maka akan terbentuk endapan kuning PbCrO4 yang akan larut dengan penambahan basa. (2) Jika ke dalam larutan Pb2+ ditambahkan H2SO4 maka akan diperoleh endapan putih PbSO4.
9. Ag+, Ion ini akan mengendap dengan keberadaan ion Cl-. Agar dapat dibedakan dengan Pb2+, tambahkan sulfat. Jika mengendap artinya larutan itu mengandung Pb2+ bukan Ag+.

Anion


1. Cl-, Jika ke dalam larutan ion klorida ditambahkan larutan AgNO3 dan HNO3 akan terbentuk endapan putih. Jika endapan ini dipisahkan dan kemudian ditambah larutan amonium karbonat atau amonia maka endapan akan larut kembaii.
2. Br-, Jika ke dalam larutan Br- ditambahkan larutan AgNO3 dan HNO3 akan terbentuk endapan putih kekuningan yang tidak larut pada penambahan amonium karbonat atau amonia.
3. I-, Jika ke dalam larutan I- ditambahkan larutan AgNO3 dan HNO3 maka akan terbentuk endapan kuning yang tidak larut pada penambahan amonium karbonat atau amonia.
4. NO2-, Jika ke dalam larutan NO2- yang telah diasamkan dengan asam asetat encer ditambahkan larutan iodida, akan terbentuk I2 yang berwarna coklat.
5. NO3-, Larutan NO3- diasamkan dengan sedikit H2SO4 kemudian ditambahkan FeSO4 jenuh. Ke dalam larutan tersebut dialirkan perlahan H2SO4 pekat melalui dinding tabung sehingga tidak bercampur. Adanya cincin coklat pada batas menandakan adanya nitrat.
6. C2O42-, Larutan oksalat ditambahkan sedikit H2SO4 dan beberapa tetes KMnO4. Jika warna ungu KMnO4 hilang pada pemanasan maka di dalam sampel terdapat oksalat.
7. SCN-, Ke dalam larutan SCN- ditambahkan larutan FeCl3. Timbulnya warna merah menandakan adanya ion SCN-.
8. CH3COO-, Ke dalam larutan ini ditambahkan sedikit asam. Jika ada bau cuka, berarti ada asetat.
9. CO32-, Ke dalam larutan ini ditambahkan perak nitrat, endapan putih Ag2CO3 akan terbentuk. Endapan ini akan berubah menjadi hitam, Ag2O, saat dipanaskan.
10. SO42-, Ke dalam larutan ini ditambahkan Ba2+, akan terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam air maupun asam.

11. CrO42-, Larutan kuning CrO42- akan berubah menjadi oranye Cr2O72- saat diasamkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.