Jumat, 16 Februari 2018

SIFAT MAGNETIK DAN WARNA ION UNSUR TRANSISI

Sifat magnetik atom unsur disebabkan adanya elektron yang tidak berpasangan dalam orbital atom. Unsur transisi periode 4 memiliki peluang besar memiliki sifat magnetik karena sub kulit d mempunyai orbital yang cukup banyak berisi elektron tunggal.

Berdasarkan sifat magnetik, ada 2 sifat magnetik yaitu diamagnetik dan para magnetik. Diamagnetik terjadi pada atom unsur yang tidak memiliki elektron tuggal dalam orbitalnya. Atom unsur yang bersifat diamagnetik akan ditolak dalam medan magnet. Paramagnetik terjadi bila dalam orbital atom unsur terdapat elektron tunggal. Makin banyak elektron tunggal makin kuat sifat paramagnetiknya. Atom unsur yang bersifat paramagnetik akan tertarik ke dalam medan magnet.

Penjelasan:
Bila dalam orbital terdapat pasangan elektron, momen magnet akan saling meniadakan, karena arah putar elektron saling berlawanan.
Bila dalam orbital hanya terdapat satu elektron, akan timbul momen magnet, maka atom akan menjadi magnet kecil, sehingga dalam medan magnet akan tertarik ke dalam medan magnet.

Adanya elektron yang tidak berpasangan pada orbital juga berpengaruh pada warna ion dari unsur transisi. Ion unsur transisi yang tidak memiliki elektron tidak berpasangan pada orbitalnya (semua elektron pada orbitalnya berpasangan) akan memiliki larutan yang tidak berwarna.

Warna beberapa Ion Unsur Transisi

Tidak berwarna : Sc3+ , Ti4+ , Cu+ , Zn2+
Merah muda: Co2+ , Mn2+
Kuning: Fe3+ , CrO42- , VO43-
Jingga : Cr2O72-
Hijau : Fe2+, V3+, Ni2+ , MnO42-
Biru : Cr2+ , Cu2+, Cu2+, VO2+
Ungu : MnO4- , Ti3+ , V2+

Tidak ada komentar:

Posting Komentar