Dalam dunia kimia, banyak reaksi yang tidak selesai dalam satu tahap, melainkan terjadi secara bertahap melalui serangkaian proses yang saling berkaitan. Reaksi seperti ini dikenal sebagai reaksi beruntun. Misalnya, dalam sintesis senyawa kimia kompleks, seringkali diperlukan beberapa tahapan reaksi sebelum akhirnya menghasilkan produk yang diinginkan. Pemahaman yang baik tentang reaksi beruntun tidak hanya membantu memprediksi hasil akhir tetapi juga memastikan efisiensi dalam proses reaksi tersebut.
Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari pengertian reaksi beruntun, langkah-langkah untuk menyelesaikan perhitungan terkait, serta berbagai contoh soal dan pembahasannya.
Dalam reaksi beruntun, produk dari satu reaksi digunakan dalam satu atau lebih reaksi berikutnya. Untuk menyelesaikan soal tentang reaksi beruntun, persamaan reaksi setara untuk semua reaksi yang terlibat ditulis secara terpisah. Persamaan untuk masing-masing reaksi dikalikan secara keseluruhan dengan faktor yang sesuai untuk menghilangkan produk dari satu reaksi yang digunakan dalam reaksi berikutnya.
Contoh Soal 1:
Tentukan massa kalsium karbonat yang harus diuraikan untuk menghasilkan jumlah karbon dioksida yang cukup untuk mengubah 10,6 g natrium karbonat sepenuhnya menjadi natrium bikarbonat!
Jawaban:
Pertama-tama kita tulis semua persamaan reaksi setara yang terjadi.
Reaksi penguraian kalsium karbonat menjadi gas karbon dioksida yaitu:
(i) CaCO3 → CaO + CO2
Reaksi pengubahan natrium karbonat menjadi natrium bikarbonat yaitu:
(ii) Na2CQ3+ CO2 + H2O → 2NaHCO3
Pada reaksi di atas, CO2 adalah produk pada reaksi pertama yang akan digunakan pada reaksi kedua. Kita perlu menyamakan jumlah koefisien CO2 pada reaksi pertama dan kedua. Tampak bahwa jumlah koefisien CO2 pada kedua reaksi sudah sama. Sehingga kita bisa mengeliminasi CO2 pada reaksi pertama dan kedua untuk menentukan reaksi total yang terjadi:
CaCO3 + Na2CQ3 + H2O → CaO + 2NaHCO3
Kemudian tentukan massa molekul relatif senyawa yang terlibat:
Mr CaCO3 = (1 x Ar Ca) + (1 x Ar C) + (3 x Ar O) = (1 x 40 gram/mol) + (1 x 12 gram/mol) + (3 x 16 gram/mol) = 100 gram/mol
Mr Na2CO3 = (2 x Ar Na) + (1 x Ar C) + (3 x Ar O) = (2 x 23 gram/mol) + (1 x 12 gram/mol) + (3 x 16 gram/mol) = 106 gram/mol
Hitung mol dari pereaksi yang diketahui massanya yaitu Na2CO3 :
Mol Na2CO3 = massa/Mr = 10,6 gram / 106 gram/mol = 0,1 mol
Dari reaksi di atas, berdasarkan koefisien reaksi ditunjukkan bahwa 1 mol Na2CO3 akan bereaksi sempurna dengan 1 mol CaCO3 menghasilkan NaHCO3.
Mol CaCO3 = (koefisien CaCO3 / koefisien Na2CO3) x mol Na2CO3 = (1/1) x 0,1 mol = 0,1 mol
Jadi, massa CaCO3 yang harus diuraikan = mol x Mr = 0,1 mol x 100 gram/mol = 10 gram
Contoh Soal 2:
Dari persamaan reaks berikut:
Cl2 + 2KOH → KCI + KCIO + H2O
3KClO → 2KCl + KClO3
4KClO3 → KCl + 3KCIO4
Hitung massa gas klorin (Cl2) yang dibutuhkan untuk menghasilkan 50 gram KClO4!
Jawaban:
Pertama-tama kita tulis semua persamaan reaksi setara yang terjadi.
Cl2 + 2KOH → KCI + KCIO + H2O
3KClO → 2KCl + KClO3
4KClO3 → KCl + 3KCIO4
Pada reaksi di atas, KCIO adalah produk pada reaksi pertama yang akan digunakan pada reaksi kedua dan KClO3 adalah produk pada reaksi kedua yang akan digunakan pada reaksi ketiga. Kita perlu menyamakan jumlah koefisien KClO3 pada reaksi kedua dan ketiga, lalu menyamakan jumlah koefisien KClO pada reaksi pertama dan kedua seperti berikut ini.
Sehingga kita bisa mengeliminasi KCIO pada reaksi pertama dan kedua dan KClO3 pada reaksi kedua dan ketiga untuk menentukan reaksi total yang terjadi:
Reaksi total dapat disederhanakan dengan cara membagi reaksi dengan 3 menjadi:
4Cl2 + 8KOH → 7KCl + KClO4 + 4H2O
Kemudian tentukan massa molekul relatif senyawa yang terlibat:
Mr Cl2 = (2 x Ar Cl) = (2 x 35,5 gram/mol) = 71 gram/mol
Mr KClO4 = (1 x Ar K) + (1 x Ar Cl) + (4 x Ar O) = (1 x 39 gram/mol) + (1 x 35,5 gram/mol) + (4 x 16 gram/mol) = 138,5 gram/mol
Hitung mol dari zat yang diketahui massanya yaitu KClO4 :
Mol KClO4 = massa/Mr = 50 gram / 138,5 gram/mol = 0,361 mol
Dari reaksi di atas, berdasarkan koefisien reaksi ditunjukkan bahwa 4 mol Cl2 akan bereaksi sempurna dengan KOH menghasilkan 1 mol KClO4.
Mol Cl2 = (koefisien Cl2 / koefisien KClO4) x mol KClO4 = (4/1) x 0,361 mol = 1,444 mol
Jadi, massa Cl2 yang dibutuhkan = mol x Mr = 1,444 mol x 71 gram/mol = 102,524 gram
Contoh Soal 3:
Sebanyak 1 gram sampel pirolisit dididihkan dengan HCI pekat berlebih dan gas yang dihasilkan dialirkan
melalui larutan kalium iodida menghasilkan 1,27 g yodium. Berapa persentase MnO2 murni pada sampel pirolisit? [Mn = 55; Cl = 35,5; K= 39; I=127]
Jawaban:
Pertama-tama kita tulis semua persamaan reaksi setara yang terjadi.
Reaksi pirolisit dengan HCl menghasilkan gas klorin yaitu:
(i) MnO2 + 4HCl → MnCl2 + Cl2 + 2H2O
Reaksi gas klorin dengan KI menghasilkan I2 yaitu:
(ii) 2KI+ Cl2 → 2KCl + I2
Pada reaksi di atas, Cl2 adalah produk pada reaksi pertama yang akan digunakan pada reaksi kedua. Kita perlu menyamakan jumlah koefisien Cl2 pada reaksi pertama dan kedua. Tampak bahwa jumlah koefisien Cl2 pada kedua reaksi sudah sama. Sehingga kita bisa mengeliminasi Cl2 pada reaksi pertama dan kedua untuk menentukan reaksi total yang terjadi:
MnO2 + 4HCl + 2KI → MnCl2 + 2KCl + I2 + 2H2O
Kemudian tentukan massa molekul relatif senyawa yang terlibat:
Mr I2 = (2 x Ar I) = (2 x 127 gram/mol) = 254 gram/mol
Mr MnO2 = (1 x Ar Mn) + (2 x Ar O) = (1 x 55 gram/mol) + (2 x 16 gram/mol) = 87 gram/mol
Hitung mol dari zat yang diketahui massanya yaitu I2 :
Mol I2 = massa/Mr = 1,27 gram / 254 gram/mol = 0,005 mol
Dari reaksi total, berdasarkan koefisien reaksi ditunjukkan bahwa 1 mol MnO2 akan bereaksi menghasilkan 1 mol I2.
Mol MnO2 = (koefisien MnO2 / koefisien I2) x mol I2 = (1/1) x 0,005 mol = 0,005 mol
Jadi, massa MnO2 = mol x Mr = 0,5 mol x 87 gram/mol = 0,435 gram
Massa sampel pirolisit adalah 1 gram, maka:
% MnO2 murni pada sampel pirolisit = ( 0,435 gram / 1 gram) x 100% = 43,5%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar