Stoikiometri adalah cabang kimia yang membahas tentang perhitungan kuantitatif dalam reaksi kimia. Salah satu aspek penting dalam stoikiometri adalah hubungan antara massa dan volume gas. Sebagai contoh, dalam produksi gas seperti oksigen atau hidrogen, kita perlu mengetahui jumlah massa zat yang dibutuhkan untuk menghasilkan volume gas tertentu. Dengan memahami konsep ini, kita dapat menghitung kebutuhan bahan dengan tepat dan mengoptimalkan proses reaksi.
Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari cara menghitung hubungan massa dan volume gas dengan langkah-langkah yang sistematis. Dilengkapi dengan contoh soal dan pembahasannya, artikel ini bertujuan untuk membantu Anda menguasai perhitungan stoikiometri secara mudah dan efektif.
Perhitungan hubungan massa dan volume gas pada kondisi STP didasarkan pada fakta bahwa 1 mol zat menempati 22.4 liter atau 22400 mL pada kondisi STP. Selain pada kondisi STP, volume gas pada berbagai suhu dan tekanan bisa diubah menjadi massa atau sebaliknya dengan bantuan persamaan berikut:
dimana:
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
w = massa gas (gram)
M = massa molekul relatif gas (gram/mol)
R = tetapa gas ideal
T = suhu (K)
Contoh Soal 1:
Hitung volume karbon dioksida pada kondisi STP yang dihasilkan dari pemanasan kuat 20 gram kalsium karbonat! (Ar Ca =40 gram/mol; C = 12 gram/mol; O = 16 gram/mol)
Jawabannya:
Pertama-tama tulislah persamaan reaksi setara dari pemanasan kalsium karbonat:
CaCO3 → CaO + CO2
Kemudian tulis massa molekul relatif senyawa:
Mr CaCO3 = (1 x Ar Ca) + (1 x Ar C) + (3 x Ar O) = (1 x 40 gram/mol) + (1 x 12 gram/mol) + (3 x 16 gram/mol) = 100 gram/mol
Hitung mol dari CaCO3 :
Mol CaCO3 = massa/Mr = 20 gram / 100 gram/mol = 0,2 mol
Dari reaksi pemanasan CaCO3, berdasarkan koefisien reaksi ditunjukkan bahwa 1 mol CaCO3 akan menghasilkan 1 mol CO2.
Mol CO2 = (koefisien CO2 / koefisien CaCO3) x mol CaCO3 = (1/1) x 0,2 mol = 0,2 mol
Jadi, volume CO2 pada STP = mol x 22,4 L/mol = 0,2 mol x 22,4 L/mol = 4,48 L
Contoh Soal 2:
Hitunglah volume gas hidrogen yang dihasilkan pada 27oC dan tekanan 760 mmHg dari reaksi 1,2 gram magnesium dengan asam klorida berlebih! (Ar Mg = 24 gram/mol)
Jawabannya:
Reaksi magnesium dengan asam klroida sebagai berikut:
Mg + 2HCl → MgCl2 + H2
Hitung mol dari magnesium :
Mol Mg = massa/Ar = 1,2 gram / 24 gram/mol = 0,05 mol
Dari reaksi di atas, berdasarkan koefisien reaksi ditunjukkan bahwa 1 mol Mg akan bereaksi sempurna dengan HCl menghasilkan 1 mol gas H2.
Mol H2 = (koefisien H2 /koefisien Mg) x mol Mg = (1/1) x 0,05 mol = 0,05 mol
Volume gas H2 dapat dihitung menggunakan rumus:
PV = nRT
Namun, sebelum melakukan perhitungan menggunakan rumus tersebut, kita perlu mengonvesi terlebih dahulu suhu dan tekanan ke satuan yang diinginkan.
760 mmHg = 1 atm
27oC = (27 + 273) K = 300K
PV = nRT
1 atm x V = 0,05 mol x 0,082 L.atm/mol.K x 300 K
V = 1,23 L
Jadi, volume gas H2 yang dihasilkan adalah 1,23 L.
Contoh Soal 3:
Berapa massa CuO yang diperlukan agar bereaksi sempurna dengan 2,8 liter gas H2 pada kondisi STP? (Ar Cu = 63,5 gram/mol; O = 16 gram/mol)
Jawabannya:
Reaksi setara antara CuO dengan H2 sebagai berikut:
CuO + H2 → Cu + H2O
Massa molekul relatif CuO:
Mr CuO = (1 x Ar Cu) + (1 x Ar O) = (1 x 63,5 gram/mol) + (1 x 16 gram/mol) = 79,5 gram/mol
Hitung mol dari H2 :
Mol HCl = Volume/22,4 L/mol = 2,8 L / 22,4 L/mol = 0,125 mol
Dari reaksi di atas, berdasarkan koefisien reaksi ditunjukkan bahwa 1 mol Cu akan bereaksi sempurna dengan 1 mol H2.
Mol Cu = (koefisien Cu / koefisien H2) x mol H2 = (1/1) x 0,125 mol = 0,125 mol
Jadi, massa CuO = mol x Mr = 0,125 mol x 79,5 gram/mol = 9,9375 gram
Contoh Soal 4:
Sebanyak 10 gram sampel kalium klorat (KClO3) terurai sempurna menghasilkan 2,24 liter gas oksigen pada STP. Tentukan persen kemurnian dari kalium klorat. (Ar K = 39 gram/mol; Cl = 35,5 gram/mol; O = 16 gram/mol)
Jawabannya:
Reaksinya penguraian kalium klorat sebagai berikut:
2KClO3 → 2KCl + 3O2
Massa molekul relatif senyawa:
Mr KClO3 = (1 x Ar K) + (1 x Ar Cl) + (3 x Ar O) = (1 x 39 gram/mol) + (1 x 35,5 gram/mol) + (3 x 16 gram/mol)= 122,5 gram/mol
Hitung mol dari oksigen :
Mol O2 = V/22,4 L/mol = 2,24 L / 22,4 L/mol = 0,1 mol
Dari reaksi di atas, berdasarkan koefisien reaksi ditunjukkan bahwa 2 mol KClO3 akan terurai sempurna menghasilkan 3 mol O2.
Mol KClO3 = (koefisien KClO3 / koefisien O2) x mol O2 = (2/3) x 0,1 mol = 0,066 mol
Massa KClO3 = mol x Mr = 0,0666 mol x 122,5 gram/mol = 8,1585 gram
%kemurnian KClO3 = massa KClO3 / massa sampel = (8,1585/10) x 100% = 81,585%
Contoh Soal 5:
Berapa volume gas hidrogen yang dihasilkan pada STP dari reaksi logam Zn dengan 50 mL larutan H2SO4 40% (massa jenis larutan H2SO4 = 1,3 g/ml ; Mr H2SO4 = 98 gram/mol)
Jawabannya:
Pertama-tama kita harus mencari molaritas H2SO4 dengan rumus berikut:
Lalu hitung mol H2SO4 (konversi satuan volume H2SO4 dari mililiter menjadi liter):
Mol H2SO4 = M x V = 5,306 M x 0,05 L = 0,2653 mol
Tuliskan persamaan reaksi setara antara logam Zn dan H2SO4:
Zn + H2SO4 → ZnSO4 + H2
Dari reaksi di atas, berdasarkan koefisien reaksi ditunjukkan bahwa 1 mol H2SO4 akan bereaksi sempurna dengan logam Zn meghasilkan 1 mol gas H2.
Mol H2 = (koefisien H2 / koefisien H2SO4) x mol H2SO4 = (1/1) x 0,2653 mol = 0,2653 mol
Jadi, V gas H2 pada STP = mol x 22,4 L/mol = 0,2653 mol x 22,4 L/mol = 5,94272 L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar