Selasa, 17 Desember 2024

Panduang Lengkap Titrasi Redoks: Pengertian, Prosedur, Contoh Soal, dan Pembahasan

Titrasi redoks adalah titrasi berdasarkan reaksi oksidasi-reduksi. Pada reaksi ini terjadi transfer elektron (melepas atau menerima elektron) di antara ion yang bereaksi dalam larutan berair. Terkadang titrasi ini dinamai sesuai dengan reagen yang digunakan, seperti:

(i) Titrasi Permanganometri: Pada titrasi ini digunakan kalium permanganat (KMnO4) sebagai agen pengoksidasi (oksidator) dalam suasana asam dengan penggunaan asam sulfat encer. Untuk menentukan titik akhir titrasi, kalium permanganat bertindak sebagai indikator itu sendiri tanpa perlu penggunaan indikator lain. Persamaan reaksi kalium permanganat bertindak sebagai zat pengoksidasi, adalah:

MnO4- + 8H+ + 5e  Mn2+ + 4H2O

Sebelum titik akhir, larutan tetap tidak berwarna (ketika larutan KMnO4 diambil dalam buret) tetapi setelah titik ekuivalen lebih satu tetes, larutan KMnO4 memberikan warna merah muda. Warna merah muda menunjukkan titik akhir. Kalium permanganat digunakan untuk penentuan garam besi, asam oksalat, oksalat, hidrogen peroksida, dan lain-lain. Larutan kalium permanganat selalu distandarisasi sebelum pakai.

(ii) Titrasi dikromat: Pada titrasi ini digunakan kalium dikromat (K2Cr2O7) sebagai zat pengoksidasi dalam suasan asam dengan penggunaan asam sulfat encer. Persamaan reaksinya adalah:

Cr2O72- + 14H+ + 6e  2Cr3+ + 7H2O

Larutan kalium dikromat dapat langsung digunakan untuk titrasi. Titrasi ini digunakan untuk penentuan garam besi dan iodida. Dalam titrasi K2Cr2O7 dapat digunakan indikator eksternal (kalium ferrisianda) atau indikator interna l(diphenyl amine).

(iii) Titrasi iodimetri dan iodometri: Pada titrasi ini, terjadi reduksi yodium bebas menjadi ion iodida dan oksidasi ion iodida menjadi iodin bebas.

I2 + 2e  2I-  (reduksi) 

2I-  I2 + 2e  (oksidasi)

Berikut pembagian dua jenis titrasi tersebut:  

(a) Titrasi iodimetri: Pada titrasi ini digunakan yodium bebas. Karena sulit untuk menyiapkan larutan iodin (mudah menguap dan kurang larut dalam air), maka iodin bebas dilarutkan dalam larutan kalium iodida.

KI + I2  KI3 

(Kalium triiodida)

Larutan ini terlebih dahulu distandarisasi sebelum digunakan.

(b) Titrasi iodometri: Dalam titrasi iodometri, zat pengoksidasi dibiarkan bereaksi dalam media netral atau media asam, dengan kelebihan kalium iodida untuk melepaskan iodin bebas.

KI + agen pengoksidasi  I2

Iodin bebas dititrasi terhadap zat pereduksi standar biasanya dengan natrium tiosulfat. Halogen, oksihalogen, dikromat, ion kutrik, peroksida, dan lain-lain dapat ditentukan dengan metode ini.

Contoh Soal 1:

Sebanyak 0,5 gram suatu sampel oksalat dilarutkan dalam air hingga volumenya menjadi 100 mL. Kemudian 10 mL larutan ini dititrasi dengan 15 mL KMnO4 0,05 N. Hitung persentase oksalat dalam sampel.

Jawabannya:

V1 x N1   =   V2 x N2

(KMnO4)    (Oksalat)

15 x 0,05 = 10 x N2

0,75 = 10 x N2

N2 = 0,75/10 = 0,075 N

Massa molar oksalat (C2O42-) = (2 x ArC) + (4 x Ar O) = (2x12) + (4x16) = 88 gram/mol

Kemudian kita hitung massa ekuivalen dari oksalat. Ketika oksalat dioksidasi menggunakan KMnO4 maka oksalat akan berubah menjadi CO2 sesuai reaksi:

Biloks C pada C2O42- = +6

Biloks C pada 2CO2 = 2 x (+4) = +8

Untuk 1 molekul C2O42- terjadi kenaikan biloks C sebanyak 2 dari +6 ke +8

Massa ekuivalen C2O42- = massa molar / perubahan biloks = 88/2 = 44 gram/mol ekuivalen

Kemudian kita hitung konsentrasi oksalat dalam g/L :

Konsentrasi (g/L) = N x massa ekuivalen = 0,075 x 44 = 3,3 g/L

Dalam 1 liter (1000 mL) larutan oksalat terkandung 3,3 gram oksalat, maka dalam 100 mL larutan oksalat terkandung :

Massa oksalat = (100 mL/1000 mL) x 3,3 gram = 0,33 gram oksalat

% oksalat = (massa oksalat/massa sampel) x 100% = (0,33/0,5) x 100% = 66%

Contoh Soal 2:

Berapa mL larutan KMnO4 0,05 M yang dibutuhkan untuk mengoksidasi 2,0 gram FeSO4 dalam larutan asam.

Jawabannya:

Pertama-tama kita tuliskan reaksi setara dari KMnO4 dengan FeSO4 dalam suasana asam:

10FeSO4 + 2KMnO4 + 8H2SO4  K2SO4 + 2MnSO4 + 5Fe2(SO4)3 + 8H2O

Kemudian hitung massa molar dari FeSO4:

Massa molar FeSO4 = (1 x Ar Fe) + (1 x Ar S) + (4 x Ar O) = (1x56) + (1x32) + (4x16) = 152 gram/mol

Hitung mol dari FeSO4 :

Mol FeSO4 = massa/massa molar = 2,0/152 = 0,013158 mol

Berdasarkan reaksi dapat dilihat bahwa 10 mol FeSO4 akan dioksidasi sempurna oleh 2 mol KMnO4, maka:

Mol KMnO4 = (koefisien KMnO4 / koefisien FeSO4) x mol FeSO4 = (2/10) x 0,013158 mol = 0,002632 mol

M KMnO4 = mol/V

V KMnO4 = mol/M = 0,002632/0,05 = 0,05264 L = 52,64 mL

Jadi volume larutan KMnO4 yang dibutuhkan adalah 52,64 mL.

Contoh Soal 3:

Sebanyak 50 mL larutan H2O2 bereaksi secara sempurna dengan larutan KI dan H2SO4. Iodin bebas yang dihasilkan kemudian direaksikan dengan 20 mL larutan Na2S2O3 0,1 N. Hitung konsentrasi H2O2 dalam g/L.  

Jawabannya:

Persamaan reaksi setara yang terjadi yaitu:

H2O2 + 2KI + H2SO4  K2SO4 + 2H2O + I2

2Na2S2O3 + I2 Na2S4O6 + 2NaI

Massa ekuivalen H2O2 = massa molar/elektron yang terlibat = 34/2 = 17 gram/mol ekuivalen

Mol ekuivalen Na2S2O3 = N x V = 0,1 N x 0,02 L = 0,002 mol ekuivalen

Mol ekuivalen I2 = Mol ekuivalen Na2S2O3 = 0,002 mol ekuivalen

Mol ekuivalen H2O2 = Mol ekuivalen I2 = 0,002 mol ekuivalen

N = mol ekuivalen/V = 0,002 mol / 0,05 L = 0,04 N

Massa molar H2O2 = (2 x Ar H) + (2 x Ar O) = (2x1) + (2x16) = 34 gram/mol

Mol elektron yang terlibat dapat dilihat dari perubahan biloks atom O pada H2O2 menjadi 2H2O.

Biloks O pada H2O2 = 2x(-1) = -2

Biloks O pada 2H2O = 2x(-2) = -4

Untuk 1 molekul H2O2 terjadi perubahan biloks O dari -2 ke -4 atau turun sebanyak 2.

Massa ekuivalen H2O2 = massa molar/perubahan biloks = 34/2 = 17 gram/mol ekuivalen

Konsentrasi (g/L) = N x massa ekuivalen = 0,04 x 17 = 0,68 g/L

Contoh Soal 4:

Sebanyak 0,124 g kawat besi dilarutkan dalam larutan H2SO4 encer pada kondisi atmosfer bebas oksigen dan larutan yang dihasilkan dititrasi menggunakan larutan 0,09672 N KMnO4. Volume KMnO4 yang dibutuhkan adalah 22,90 mL. Hitung persentase kemurnian kawat besi.

Jawabannya:

Ketika kawat besi dilarutkan dalam larutan H2SO4 encer maka besi akan bereaksi dengan H2SO4 membentuk FeSO4. Kemudian FeSO4 akan bereaksi dengan KMnO4 saat dititrasi.

10FeSO4 + 2KMnO4 + 8H2SO4  K2SO4 + 2MnSO4 + 5Fe2(SO4)3 + 8H2O 

Volume KMnO4 = 22,90 mL = 0,0229 L

Mol ekuivalen KMnO4 = N x V = 0,09672 x 0,0229 = 0,002215 mol ekuivalen

Mol ekuivalen FeSO4 = Mol ekuivalen KMnO4 = 0,002215 mol ekuivalen

Massa molar FeSO4 = (1 x Ar Fe) + (1 x Ar S) + (4 x Ar O) = (1x56) + (1x32) + (4x16) = 152 gram/mol

Perubahan biloks atom Fe pada FeSO4 menjadi Fe2(SO4)3 yaitu:

Biloks Fe pada FeSO4 = +2

Biloks Fe pada Fe2(SO4)3 = +3

Untuk 1 molekul FeSO4 terjadi perubahan biloks Fe sebanyak 1 dari +2 ke +3.

Massa ekuivalen FeSO4 = massa molar/perubahan biloks = 152/1 = 152 gram/mol ekuivalen

Massa FeSO4 = mol ekuivalen x massa ekuivalen = 0,002215 x 152 = 0,33668 gram

Massa Fe dalam FeSO4= (Ar Fe/Mr FeSO4) x massa FeSO4 = (56/152) x 0,33668 gram = 0,124 gram

Jadi massa Fe dalam kawat besi adalah 0,124 gram

% kemurnian Fe =( 0,124/0,124) x 100% = 100%

Contoh Soal 5:

Berapa mL KMnO4 0,1 M yang harus digunakan untuk menitrasi 0,158 gram Na2S2O3 ?

Reaksinya redoks yaitu : S2O32- + MnO4- + H2O  MnO2 + SO42- + OH-  (belum setara)

Jawabannya:

S2O32- 2SO42-

Biloks S pada S2O32- = +4

Biloks S pada SO42- = 2(+6) = +12

Untuk 1 molekul S2O32- terjadi perubahan biloks S sebanyak 8 dari +4+ ke +12.

Massa molar Na2S2O3 = (2 x Ar Na) + (2 x Ar S) + (3 x Ar O) = (2x23) + (2x32) + (3x16) = 158 gram

Massa ekuivalen Na2S2O3 = massa molar/perubahan biloks = 158/8 = 19,75 gram/mol ekuivalen

Mol ekuivalen Na2S2O3 = massa/massa ekuivalen = 0,158/19,75 = 0,008 mol ekuivalen

Mol ekuivalen KMnO4 = Mol ekuivalen Na2S2O3 = 0,008 mol ekuivalen

MnO4-  MnO2

Biloks Mn pada MnO4- = +7

Biloks Mn pada MnO2 = +4

Untuk 1 molekul MnO4- terjadi perubahan biloks Mn sebanyak 3 dari +7+ ke +3.

N KMnO4 = perubahan biloks x M = 3 x 0,1 = 0,3 N

N KMnO4 = mol ekuivalen / V

V KMnO4 = mol ekuivalen / N = 0,008/0,3 = 0,02666 liter = 26,66 mL

Jadi volume KMnO4 yang harus digunakan adalah 26,66 mL.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Cara Menghitung pH Asam dan Basa: Soal dan Pembahasan Terlengkap

  Sifat larutan (asam, basa atau netral) dapat direpresentasikan menggunakan konsentrasi ion hidrogen (H + )  atau konsentrasi ion hidroksil...