A. Latar Belakang
Konsep asam-basa memainkan peran penting dalam berbagai bidang ilmu, termasuk kimia, biologi, dan lingkungan. Indikator asam-basa digunakan untuk mendeteksi sifat larutan, baik secara alami maupun sintetis. Proyek ini bertujuan untuk mengeksplorasi indikator asam-basa menggunakan bahan alami dan sintetik, serta memahami cara kerja dan perbedaan indikator tersebut.
B. Tujuan Proyek
1. Mengidentifikasi dan memahami sifat teh sebagai indikator asam-basa.
2. Mengekstraksi dan mengevaluasi indikator alami dari bunga taman.
3. Mempelajari sifat indikator sintetis yang umum digunakan di laboratorium.
4. Membandingkan respons indikator alami dan sintetis terhadap larutan asam dan basa.
C. Prosedur Kerja
1. Teh sebagai Indikator Asam-Basa
· Siapkan secangkir teh panas.
· Tambahkan beberapa tetes jus lemon.
· Amati perubahan warna yang terjadi dan catat respons teh terhadap kehadiran asam.
· Diskusikan mekanisme di balik perubahan warna teh sebagai indikator asam-basa.
2. Ekstraksi Pewarna dari Bunga Taman
· Pilih bunga dengan warna cerah, seperti bunga sepatu, mawar, atau bougenville.
· Haluskan bunga dengan sedikit air, kemudian saring untuk mendapatkan larutan pewarna.
· Tes larutan pewarna dengan asam (misalnya jus lemon atau asam cuka) dan basa (larutan soda kue atau deterjen).
· Amati perubahan warna dan catat hasilnya.
3. Eksperimen dengan Indikator Sintetis
· Gunakan indikator seperti fenolftalein, metil oranye, metil merah, bromthymol biru, dan lainnya.
· Uji masing-masing indikator dengan larutan asam (misalnya HCl) dan basa (misalnya NaOH).
· Catat perubahan warna dan sifat masing-masing indikator.
4. Perbandingan Indikator Alami dan Sintetis
· Diskusikan perbedaan respons warna, sensitivitas, dan sifat lainnya antara indikator alami dan sintetis.
· Catat indikator mana yang lebih mudah digunakan dan mengapa.
D. Hasil yang Diharapkan
1. Pemahaman bahwa teh mengandung senyawa yang dapat berfungsi sebagai indikator alami.
2. Identifikasi bunga yang efektif sebagai indikator alami.
3. Data perubahan warna indikator sintetis dengan berbagai larutan asam dan basa.
4. Perbandingan kelebihan dan kekurangan indikator alami vs. sintetis.
E. Output Proyek
· Laporan tertulis yang mencakup hasil pengamatan, tabel data, dan analisis.
· Poster atau presentasi visual untuk menjelaskan temuan proyek.
· Saran untuk aplikasi indikator alami dan sintetik dalam kehidupan sehari-hari.
F. Evaluasi Proyek
· Keakuratan data perubahan warna pada masing-masing larutan.
· Kemampuan membandingkan indikator alami dan sintetis secara sistematis.
- Pemahaman konseptual tentang mekanisme kerja indikator asam-basa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar