Langsung ke konten utama

Pembuatan Tapai Singkong: Proses dan Kimianya

Tapai singkong adalah makanan fermentasi tradisional yang terbuat dari singkong. Di Indonesia, tapai singkong sering dijadikan sebagai camilan atau sebagai bahan baku dalam pembuatan kue. Tapai singkong memiliki cita rasa yang unik dan khas, serta mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pembuatan tapai singkong, serta tinjauan dari segi kimianya.

Kandungan tapai singkong

Proses Pembuatan Tapai Singkong

Proses pembuatan tapai singkong melalui beberapa tahap, yaitu:

  • Persiapan bahan baku

  • Pencucian dan pengupasan singkong

  • Pemotongan dan penggilingan singkong

  • Pengukusan singkong

  • Pengendapan dan pengambilan cairan

  • Fermentasi

  • Pengemasan

Persiapan bahan baku

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tapai singkong adalah singkong yang masih segar. Singkong dipilih yang memiliki tekstur yang kenyal dan sedikit manis. Selain itu, diperlukan gula, air, dan ragi tapai sebagai bahan pendukung dalam proses fermentasi.

Pencucian dan pengupasan singkong

Singkong yang sudah dipilih kemudian dicuci bersih dan dikupas kulitnya. Setelah itu, singkong diiris-iris tipis.

Pemotongan dan penggilingan singkong

Singkong yang sudah diiris-iris kemudian dipotong-potong menjadi ukuran kecil dan diblender atau digiling halus menggunakan mesin penggiling.

Pengukusan singkong

Singkong yang sudah digiling halus kemudian dikukus selama kurang lebih 30-45 menit sampai matang dan empuk.

Pengendapan dan pengambilan cairan

Setelah singkong dikukus, cairan yang keluar dari singkong tersebut akan mengendap selama beberapa jam. Setelah mengendap, cairan tersebut dipisahkan dari ampas singkong menggunakan saringan atau kain kasa.

Fermentasi

Cairan yang sudah dipisahkan kemudian diberi gula dan ragi tapai. Campuran tersebut kemudian diaduk dan dibiarkan fermentasi selama kurang lebih 2-3 hari. Selama proses fermentasi, terjadi proses penguraian karbohidrat oleh mikroorganisme yang menghasilkan asam laktat dan alkohol. Proses fermentasi juga menghasilkan aroma dan cita rasa khas tape singkong.

Pengemasan

Setelah proses fermentasi selesai, tapai singkong siap dikemas dalam wadah tertentu dan dapat disimpan dalam waktu yang lama.

Tinjauan dari Segi Kimia

Tapai singkong mengandung berbagai senyawa kimia yang berperan dalam proses fermentasi dan memberikan aroma dan cita rasa khas tapai singkong. Beberapa senyawa kimia yang terdapat dalam tape singkong, antara lain:

Karbohidrat

Singkong mengandung karbohidrat yang tinggi. Dalam proses fermentasi tapai singkong, karbohidrat tersebut diuraikan menjadi asam laktat dan alkohol oleh mikroorganisme, seperti bakteri asam laktat dan khamir. Proses fermentasi ini juga membuat kandungan karbohidrat dalam tapai singkong lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia.

Protein

Tapai singkong juga mengandung protein meskipun dalam jumlah yang sedikit. Protein yang terkandung dalam tapai singkong berperan dalam proses fermentasi, di mana protein akan diuraikan oleh mikroorganisme menjadi asam amino.

Vitamin B

Tapai singkong mengandung beberapa jenis vitamin B, seperti tiamin, riboflavin, dan asam pantotenat. Vitamin B tersebut berperan dalam metabolisme energi dalam tubuh.

Antioksidan

Tapai singkong juga mengandung antioksidan, seperti asam askorbat dan asam fenolat. Antioksidan ini berperan dalam mencegah kerusakan sel dan jaringan dalam tubuh akibat radikal bebas.

Serat

Singkong yang digunakan sebagai bahan baku tapai singkong mengandung serat yang tinggi. Serat tersebut berperan dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan, mencegah sembelit, dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Namun, meskipun tapai singkong memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, konsumsi tapai singkong juga harus dibatasi. Tapai singkong mengandung gula yang cukup tinggi, sehingga konsumsi tapai singkong dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.

Selain itu, tapai singkong yang tidak diolah dengan benar juga dapat mengandung mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan, seperti bakteri Salmonella dan Escherichia coli. Oleh karena itu, konsumsi tape singkong sebaiknya dalam batas yang wajar dan pastikan tapai singkong yang dikonsumsi diolah dengan benar.

Kesimpulan

Tapai singkong adalah makanan tradisional yang terbuat dari singkong melalui proses fermentasi. Tapai singkong memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, seperti karbohidrat, protein, vitamin B, antioksidan, dan serat. Namun, konsumsi tapai singkong juga harus dibatasi karena mengandung gula yang cukup tinggi dan dapat berbahaya jika tidak diolah dengan benar. Oleh karena itu, pastikan tapai singkong yang dikonsumsi diolah dengan benar dan konsumsi dalam batas yang wajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.