Langsung ke konten utama

Tempe Bacem: Menikmati Kuliner Khas Indonesia dari Perspektif Kimia

Tempe Bacem adalah salah satu makanan khas Indonesia yang terbuat dari kedelai yang difermentasi. Tempe Bacem ini biasanya disajikan dengan bumbu khas yang terbuat dari gula merah, bawang putih, daun salam, asam jawa dan rempah-rempah lainnya. Rasanya manis, gurih dan sedikit asam, membuatnya menjadi hidangan yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia.

cerdasbersamakimia.blogspot.com


Namun, pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana kimia dalam Tempe Bacem berinteraksi? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Tempe Bacem dari perspektif kimia.

Proses Fermentasi Kedelai

Proses pembuatan tempe dimulai dengan menumbuk biji kedelai, kemudian direndam dalam air selama beberapa jam. Setelah direndam, kedelai tersebut dihancurkan dan dikeringkan. Kemudian, rhizopus oligosporus, jamur yang digunakan untuk fermentasi tempe, ditambahkan ke dalam biji kedelai yang sudah dihancurkan.

Selama proses fermentasi, jamur tersebut menghasilkan enzim protease yang bertanggung jawab untuk mengubah protein dalam kedelai menjadi asam amino. Enzim tersebut juga mengubah karbohidrat menjadi gula, dan serat menjadi senyawa yang lebih mudah dicerna. Fermentasi juga menghasilkan senyawa aromatik yang memberikan rasa khas pada tempe.

Bumbu Tempe Bacem

Bumbu Tempe Bacem terbuat dari gula merah, bawang putih, daun salam, asam jawa dan rempah-rempah lainnya. Gula merah terdiri dari fruktosa dan glukosa, yang bersifat manis. Bawang putih mengandung senyawa sulfur seperti allicin, yang memberikan bau khas pada bawang putih dan memiliki sifat antibakteri dan antioksidan. Daun salam mengandung senyawa aromatik seperti eugenol dan karvakrol, yang memberikan aroma khas pada tempe.

Asam jawa mengandung asam sitrat dan asam malat, yang bersifat asam dan memberikan rasa sedikit asam pada Tempe Bacem. Rempah-rempah lainnya, seperti ketumbar dan kunyit, mengandung senyawa aromatik seperti linalool dan turmeron, yang memberikan aroma dan rasa khas pada Tempe Bacem.

Kandungan Nutrisi Tempe Bacem

Tempe Bacem kaya akan protein, serat, vitamin, dan mineral. Protein dalam Tempe Bacem bersifat lengkap, yang berarti mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Tempe Bacem juga mengandung serat, yang membantu dalam pencernaan dan kesehatan usus. Selain itu, Tempe Bacem mengandung vitamin B kompleks, seperti vitamin B2 dan B3, serta mineral seperti besi, kalsium, dan fosfor.

Kesimpulan

Dalam perspektif kimia, Tempe Bacem merupakan makanan yang sangat menarik karena melibatkan banyak interaksi kimia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.