Langsung ke konten utama

Eksplorasi Sifat Larutan Penyangga dalam Minuman Kemasan: Eksperimen Menarik untuk Siswa SMA

 Tujuan Eksperimen

  1. Mengamati sifat larutan penyangga pada minuman kemasan.
  2. Memahami pengaruh penambahan asam atau basa terhadap larutan penyangga.

Bahan-bahan yang dibutuhkan

  1. Minuman kemasan yang mengandung larutan penyangga (seperti Pocari Sweat)
  2. Air
  3. Indikator universal (atau pH kertas lakmus merah dan biru)
  4. Gelas ukur atau tabung reaksi
  5. Pipet

Langkah-langkah Eksperimen

  1. Siapkan 50 ml minuman kemasan yang mengandung larutan penyangga dan tuangkan ke dalam gelas ukur atau tabung reaksi.
  2. Tambahkan beberapa tetes indikator universal atau celupkan pH kertas lakmus merah dan biru ke dalam larutan, dan aduk hingga tercampur rata.
  3. Catat warna indikator dan nilai pH larutan penyangga pada tabel di bawah ini.
  4. Tambahkan sedikit asam (misalnya, jus lemon atau cuka) ke dalam larutan penyangga dan aduk. Catat warna indikator dan nilai pH larutan penyangga setelah penambahan asam pada tabel di bawah ini.
  5. Tambahkan sedikit basa (misalnya, baking soda yang dilarutkan dalam air) ke dalam larutan penyangga dan aduk. Catat warna indikator dan nilai pH larutan penyangga setelah penambahan basa pada tabel di bawah ini.

Tabel Hasil Eksperimen

No. Warna Indikator pH Awal pH Setelah Penambahan Asam pH Setelah Penambahan Basa

1    

2    

3    

Analisis Hasil

  1. Apa yang terjadi pada warna indikator dan nilai pH larutan penyangga setelah penambahan asam atau basa?
  2. Apakah larutan penyangga yang diuji efektif dalam mempertahankan nilai pH yang stabil?

Kesimpulan

  1. Apa yang dapat disimpulkan dari eksperimen ini tentang sifat larutan penyangga pada minuman kemasan?
  2. Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas larutan penyangga pada minuman kemasan?

Catatan Keselamatan

  1. Kenakan sarung tangan dan jangan mengkonsumsi bahan yang diuji.
  2. Jangan membuang bahan kimia ke saluran pembuangan.
  3. Cuci tangan dengan sabun setelah selesai melakukan eksperimen.
  4. Lembar kerja siswa ini dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan level pendidikan siswa. Harap diperhatikan bahwa keamanan dan keselamatan harus selalu menjadi prioritas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.