Langsung ke konten utama

Laju Reaksi

Definisi
Ketika kita membakar selembar kertas dan sepotong kayu, maka baik kertas dan kayu akan habis terbakar menjadi abu ataupun arang pada waktu tertentu. Waktu yang dibutuhkan agar kertas habis terbakar disebut waktu reaksi. Banyaknya/jumlah kertas atau kayu yang habis terbakar tiap satuan waktu kita sebut dengan laju reaksi. Laju reaksi (v) didefinisikan sebagai laju berkurangnya jumlah pereaksi (reaktan) per satuan waktu atau laju bertambahnya jumlah hasil reaksi (produk) per satuan waktu.
Sebagai contoh reaksi A → B, maka laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berikut:
  
atau

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Ketika selembar kertas dan sepotong kayu kita bakar, maka kertas dan kayu akan memiliki waktu yang berbeda untuk habis terbakar. Begitupun dengan ketika kita melarutkan gula pada air panas dan air dingin akan memiliki perbedaan waktu agar semua gula larut. Perbedaan tersebut disebabkan beberapa faktor, yaitu:
  1. Konsentrasi: semakin tinggi konsentrasi maka jumlah partikel suatu zat akan semakin banyak. Dengan bertambahnya jumlah partikel maka akan semakin banyak juga tumbukan efektif yang terjadi. Dengan semakin banyaknya jumlah tumbukan efektif maka laju reaksi juga akan semakin cepat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka laju reaksi juga akan semakin cepat.
  2. Suhu: semakin tinggi suhu maka energi kinetik partikel akan semakin besar. Sehingga akan semakin banyak juga jumlah tumbukan efektif yang terjadi. Oleh karena itu, laju reaksi semakin cepat.
  3. Luas Permukaan: semakin besar luas permukaan maka semakin banyak juga jumlah tumbukan efektif yang terjadi. Luas permukaan ditentukan oleh besar kecilnya ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel maka semakin besar pula luas permukaan. Sehingga semakin kecil ukuran partikel maka laju reaksi semakin cepat.
  4. Katalis: penambahan katalis dapat menurunkan energi aktivasi reaksi. Energi aktivasi adalah energi yang dibutuhkan untuk bereaksi. Sehingga dengan diturunkannya energi aktivasi maka semakin mudah (cepat) terjadi reaksi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.