Proses pembentukan ikatan kimia sangat sulit dipahami oleh siswa. Model pembelajaran langsung dengan metode ceramah kurang efektif digunakan untuk menjelaskan proses pembentukan ikatan kimia. Selain kurang dipahami oleh siswa, siswa juga cepat lupa terhadap materi yang sudah dipelajari.
Ada satu model pembelajaran yang saya rasa cukup cocok untuk diterapkan oleh guru-guru kimia dalam menjelaskan proses pembentukan ikatan kimia. Model pembelajaran yang saya maksud adalah model pembelajaran role playing (bermain peran). Metode role playing merupakan turunan atau jenis dari metode simulasi. Metode ini, seperti banyak metode lainnya, pada hakikatnya diangkat dari situasi kehidupan. Kanak-kanak atau bahkan remaja dan orang dewasa pun sering melakukannnya dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan dunia kerja (Sudirman, dkk., 1987).
Role playing adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Jill Hadfield, 1986). Dalam role playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain. Dalam role playing murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik bersama teman-temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri murid. Jika murid secara aktif berpartisipasi, mereka akan lebih mudah menguasai apa yang mereka pelajari. Jadi, dalam pembelajaran murid harus aktif, karena tanpa adanya aktivitas, maka proses pembelajaran tidak mungkin terjadi.
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan role playing sebagai metode menggajar, diantaranya :
1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh
2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda
3. Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
4. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.
5. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias
6. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
7. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
8. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja
Dalam pokok bahasan ikatan kimia dan lebih khusus lagi ikatan ionik, metode role playing dapat menjadi alternatif dalam memahami bagaimana ikatan ion terbentuk, bahkan sampai pembentukan ion-ion negatif atau positif. Metode ini cukup cocok karena dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan simulasi (permainan peran) dari pembentukan ion sampai pembentukan ikatan ion. Peserta didik juga lebih antusias dan paham ketika melihat simuulasi yang dilakukan, bahkan hal ini akan teringat sampai kapanpun.
Skenario Pembelajaran
Pembentukan Ikatan Ion
Na keluar dengan membawa kartu yang mewakili jumlah electron yang dimiliki.
Na : “ Halo, saya bernama Natrium. Saya punya 11 elektron sehingga saya punya 3 kulit. Coba lihat ( sambil menunjukkan kartunya ). Tapi saya ingin stabil, tentunya teman-teman tahu kan caranya menjadi stabil ? Nah, sebaiknya kartuku yang satu ini saya buang saja ya ( sambil membuang satu kartunya ). Nah sekarang saya sudah menjadi ion Na+ .”
Cl keluar dengan membawa kartu yang mewakili jumlah electron yang dimiliki.
Cl : “ Hey, nama saya klor. Saya punya 17 buah electron. Jumlah kulit saya juga 3 lho ( sambil memperlihatkan kartunya ). Saya punya 7 elektron valensi. Seperti halnya Natrium , saya juga ingin stabil. Tapi kalo saya harus membuang 7 elektron bisa-bisa energiku terkuras habis, maka sebaiknya saya ambil satu electron saja dari luar supaya electron valensiku menjadi 8. Nah, gimana kalo punyamu yang kamu buang tadi saya ambil saja, toh kamu nggak membutuhkan lagi, boleh nggak ?”
Na : “ Okelah, toh saya sekarang sudah tidak butuh lagi. Nih ambil.”
Cl : (sambil mengambil kartu milik Na yang dibuang ) “ Wah, makasih ya, sekarang saya telah menjadi ion negatif. Jadi sekarang saya punya nama baru , mau tahu nggak ? Yah, namaku sekarang menjadi ion klorida.”
Na : “ O iya, tadi kamu kan sudah keberi satu elektronku. Sekarang kamu sudah menjadi ion negatif, sementara aku ion positif. Gimana kalo kita bersatu saja, setuju nggak? Maksudku kita ini saling mengikatkan diri gitu lho.”
Cl : Gimana ya , okelah aku setuju. Toh ini saling menguntungkan bagi kita.”
Na dan Cl saling berdekatan kemudian bergandengan tangan.
Na dan Cl : “ Nah teman-teman, sekarang kami sudah bersatu. Kami saling berikatan satu sama lain dengan ikatan ion karena kami terbentuk dari ion positif dan ion negatif. Perlu teman-teman ketahui ya, senyawa yang kami bentuk ini namanya senyawa ion.”
Na dan Cl masuk kembali tetap dengan bergandengan tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar