Langsung ke konten utama

Cara Menentukan Energi Ionisasi Atom

Sebelum kita membahas bagaimana cara membandingkan energi suatu atom dengan atom lain, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu energi ionisasi.

Gambar Energi Ionisasi Atom Netral


Energi ionisasi, EI1, dari sebuah atom (disebut juga energi ionisasi pertama, atau potensial ionisasi) adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari atom netral dalam fasa gas dan membentuk ion bermuatan positif dalam fasa gas. Energi ionisasi ini termasuk perubahan energi. ∆E.

X(g) → X(g)+ + e                       ∆E = EI1

∆E untuk reaksi ionisasi selalu positif. Energi ionisasi adalah ukuran stabilitas atom bebas. Atom-atom dengan energi ionisasi yang lebih besar, lebih stabil daripada atom dengan energi ionisasi yang lebih kecil.

Energi ionisasi umumnya meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode, menjadi besar untuk setiap atom gas mulia, dan kemudian menurun untuk atom alkali pada awal periode berikutnya. Energi ionisasi yang besar untuk atom gas mulia menunjukkan bahwa konfigurasi elektronnya sangat stabil, dan butuh energi yang cukup besar untuk melepaskan elektronnya. Selain itu, konfigurasi elektron atom gas mulia lebih stabil daripada konfigurasi elektron atom sebelum dan sesudahnya pada tabel periodik unsur.

Sedangkan dalam satu golongan, energi ionisasi umumnya menurun dari atas ke bawah. Hal ini disebabkan semakin besarnya jari-jari atom yang mengakibatkan daya tarik inti pada electron terluar semakin menurun. Sehingga tidak butuh enenrgi yang besar untuk melepaskan elektronnya.

Energi ionisasi kedua, EI2, adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua, seperti yang ditunjukkan pada proses berikut

X+(g) → X(g)2+ + e                    ∆E = EI2

Reaktan dalam persamaan kimia ini adalah kation yang terbentuk dari pelepasan elektron pertama dari atom netral.

Begitu juga dengan energi ionisasi ketiga, keempat, dan yang lebih tinggi, didefenisikan dengan analogi yang sama.

 

Soal 1

Untuk setiap pasangan atom berikut, manakah yang memiliki energi ionisasi pertama paling tinggi

  1. Rb atau Sr
  2. Po atau Rn
  3. Xe atau Cs
  4. Ba atau Sr

Jawab:

  1. Dalam sistem periodik unsur, Rb dan Sr terletak dalam satu periode. Sr terletak disebelah kanan Rb, sehingga Sr memliki energi ionisasi pertama yang lebih besar dibanding Rb.
  2. Dalam sistem periodik unsur, Po dan Rn terletak dalam satu periode. Rn merupakan gas mulia dan terletak paling kanan, sehingga Rn memliki energi ionisasi pertama yang lebih besar dibanding Po.
  3. Dalam sistem periodik unsur, Xe dan Cs terletak dalam periode yang berbeda. Xe merupakan gas mulia yang terletak pada periode 5, sedangkan Cs merupakan golongan alkali yang terletak pada periode 6. Xe memliki energi ionisasi pertama yang lebih besar dibanding Cs, sebab atom gas mulia memiliki energi ionisasi yang lebih tinggi daripada atom alkali pada periode berikutnya.
  4. Dalam sistem periodik unsur, Ba dan Sr terletak dalam satu golongan. Sr terletak di atas Ba, sehingga Sr memliki energi ionisasi pertama yang lebih besar dibanding Ba.

Soal 2

Untuk setiap pasangan atom berikut, manakah yang memiliki energi ionisasi pertama paling tinggi

  1. Bi atau Xe
  2. Se atau Te
  3. Rb atau Y
  4. K atau Ne

Jawab:

  1. Dalam sistem periodik unsur, Bi dan Xe terletak dalam periode yang berbeda. Xe merupakan gas mulia yang terletak pada periode 5, sedangkan Bi merupakan atom golongan VA yang terletak pada periode 6. Xe memliki energi ionisasi pertama yang lebih besar dibanding Bi, sebab atom gas mulia memiliki energi ionisasi yang lebih tinggi daripada atom pada periode berikutnya.
  2. Dalam sistem periodik unsur, Se dan Te terletak dalam satu golongan. Se terletak di atas Te, sehingga Se memliki energi ionisasi pertama yang lebih besar dibanding Te.
  3. Dalam sistem periodik unsur, Rb dan Y terletak dalam satu periode. Y terletak disebelah kanan Rb, sehingga Y memliki energi ionisasi pertama yang lebih besar dibanding Rb.
  4. Dalam sistem periodik unsur, K dan Ne terletak dalam periode yang berbeda. Ne merupakan gas mulia yang terletak pada periode 2, sedangkan K merupakan golongan alkali yang terletak pada periode 4. Ne memliki energi ionisasi pertama yang lebih besar dibanding K, sebab atom gas mulia memiliki energi ionisasi yang lebih tinggi daripada atom alkali pada periode berikutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.