Langsung ke konten utama

7 Contoh Soal Termodinamika Menarik untuk Meningkatkan Pemahaman Anda

Contoh Soal Termodinamika

Selamat datang di artikel saya yang akan membahas contoh soal termodinamika yang berguna untuk meningkatkan pemahaman Anda. Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari energi dan perubahan yang terjadi pada sistem. Dalam artikel ini, saya telah merangkum 7 contoh soal termodinamika yang menarik dan mudah dipahami, sehingga dapat membantu Anda meningkatkan pemahaman tentang konsep dasar termodinamika. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Soal 1

Sebuah silinder mengandung gas sebanyak 2,00 L di bawah tekanan 1,00 atm. Tekanan eksternal juga sebesar 1,00 atm. Gas tersebut dipanaskan secara perlahan, dengan piston bergerak bebas ke luar untuk menjaga tekanan gas tetap mendekati 1,00 atm. Anggaplah pemanasan berlanjut hingga mencapai volume akhir sebesar 3,50 L. Hitunglah kerja yang dilakukan pada gas dan ungkapkan dalam satuan joule.

Solusi:

Ini adalah sebuah ekspansi sistem dari 2,00 L menjadi 3,50 L melawan tekanan eksternal konstan sebesar 1,00 atm. Kerja yang dilakukan pada sistem adalah:

W = -Pext ΔV

dimana W adalah kerja yang dilakukan, Pext adalah tekanan eksternal, dan ΔV adalah perubahan volume gas.

Dalam hal ini, tekanan eksternal adalah konstan sebesar 1,00 atm, dan perubahan volume adalah ΔV = Vakhir - Vawal = 3,50 L - 2,00 L = 1,50 L. Oleh karena itu, kerja yang dilakukan pada gas adalah:

W = -1,00 atm x 1,50 L = -1,50 L·atm

Untuk mengungkapkan ini dalam satuan joule, kita perlu mengonversi dari L·atm ke joule menggunakan faktor konversi:

1 L·atm = 101,325 J

Jadi kita memiliki:

W = -1,50 L·atm x (101,325 J/L·atm) = -152,0 J

Oleh karena itu, kerja yang dilakukan pada gas selama ekspansi ini adalah -152,0 joule. Tanda negatif menunjukkan bahwa kerja dilakukan pada gas, yang konsisten dengan fakta bahwa gas sedang mengalami ekspansi melawan tekanan eksternal.

Soal 2

Anggap sebuah massa 10,00 kg jatuh melalui perbedaan ketinggian 3,00 m, dan hasil kerjanya digunakan untuk memutar sebuah baling-baling di dalam 200,0 g air, yang pada awalnya suhunya 15,00°C. Suhu air akhir ternyata menjadi 15,35°C. Dengan mengasumsikan bahwa kerja yang dilakukan digunakan sepenuhnya untuk meningkatkan suhu air, hitung faktor konversi antara joule dan kalori.

Solusi:

Langkah pertama adalah menghitung jumlah kerja yang dilakukan oleh massa ketika jatuh melalui perbedaan ketinggian 3,00 m. Kerja ini sama dengan perubahan energi potensial massa, yang diberikan oleh:

W = mgh

di mana W adalah kerja yang dilakukan, m adalah massa, g adalah percepatan gravitasi, dan h adalah perbedaan ketinggian.

Dengan mengganti nilai yang diberikan, kita peroleh:

W = (10,00 kg) (9,81 m/s2) (3,00 m) = 294 J

Selanjutnya, kita perlu menghitung panas yang diserap oleh air akibat kerja ini. Panas yang diserap sama dengan perkalian massa air, kalor jenis air, dan perubahan suhu. Kalor jenis air adalah 1 kal/(g°C). Massa air adalah 200,0 g. Perubahan suhu adalah (15,35 - 15,00)°C = 0,35°C. Oleh karena itu, kita peroleh:

Q = (200,0 g) (1 kal/(g°C)) (0,35°C) = 70,0 kal

Terakhir, kita dapat menggunakan faktor konversi antara joule dan kalori untuk menemukan jawabannya. Satu kalori sama dengan 4,2 joule. Oleh karena itu,

1 kalori = 4,2 J

Dengan membagi panas yang diserap oleh air dengan faktor konversi, kita mendapatkan:

70 kal x 4,2 J/kal = 294 J

Besarnya kerja yang dilakukan sama dengan besarnya kalor yang diterima oleh air.

Soal 3

Selembar besi dengan massa 72,4 g dipanaskan hingga 100,0°C dan dicelupkan ke dalam air seberat 100,0 g yang pada awalnya berada pada suhu 10,0°C dalam kalorimeter cangkir Styrofoam. Diasumsikan tidak ada panas yang hilang ke cangkir Styrofoam atau lingkungan sekitar. Hitung suhu akhir yang tercapai. (Cair = 4,18 J/g°C dan Cbesi = 0,449 J/g°C)

Solusi:

Untuk menyelesaikan masalah ini, kita perlu menggunakan persamaan:

q = mCΔT

di mana q adalah panas yang ditransfer, m adalah massa zat, C adalah kapasitas kalor spesifik, dan ΔT adalah perubahan suhu.

Pertama, kita perlu menghitung panas yang ditransfer dari besi ke air. Panas yang ditransfer dari besi sama dengan panas yang diserap oleh air:

qbesi = qair

Kita dapat menghitung q_besi menggunakan persamaan:

mbesi x Cbesi x ΔTbesi = mair x Cair x ΔTair

72,4 g x 0,449 J/g°C x (100°C - Tf ) = 100,0 g x 4,18 J/g°C x (Tf - 10°C)

3.251 - 32,51Tf = 418Tf - 4180

7431 = 450,51Tf

Tf = 16,5°C

Oleh karena itu, suhu akhir yang tercapai sekitar 16,5°C.

Soal 4

Anggaplah bahwa 1,00 kJ kalor ditransfer ke 2,00 mol argon (pada 298 K, 1 atm). Berapakah suhu akhir Tf jika kalor ditransfer (a) pada volume konstan, atau (b) pada tekanan konstan? Hitunglah perubahan energi, ΔU, pada setiap kasus.

Solusi:

Karena argon merupakan gas monoatomik, mendekati gas ideal, 

Soal Termodinamika
Pada volume konstan, 
Soal Termodinamika
Pada tekanan konstan, 
Soal Termodinamika

Soal Termodinamika

Jadi perbedaan energi dalam Î”U untuk setiap kasus adalah (1000 – 600) J = 400 J.

Soal 5

Untuk menguapkan 100,0 g karbon tetraklorida pada titik didih normalnya, 349,9 K, dan P = 1 atm, dibutuhkan 19,5 kJ panas. Hitung ΔHvap untuk CCl4 dan bandingkan dengan ΔU untuk proses yang sama.

Solusi:

Massa molar CCl4 adalah 153,8 g.mol-1 ; sehingga, jumlah mol CCl4 dalam 100 g adalah 

Soal Termodinamika

Maka perubahan entalpi penguapan 1 mol CCl4 adalah 

Soal Termodinamika

Perubahan energi dalam dapat dihitung menggunakan rumus 

Soal Termodinamika

Masukkan ΔT=349,9 K dan Δng = 1 (karena terjadi peningkatan sebanyak 1 mol gas produk dari 1 mol liquid), sehingga

Soal Termdinamika

Dengan demikian, dari 30,0 kJ energi yang ditransfer dari lingkungan sekitar dalam bentuk panas, sebanyak 27,1 kJ digunakan untuk meningkatkan energi dalam molekul (ΔU) dan 2,9 kJ digunakan untuk mengekspansi uap yang dihasilkan, Δ(PV).

Soal 6

Hitunglah panas dan kerja yang terjadi pada suatu proses di mana 5,00 mol gas mengembang secara reversibel pada suhu konstan T sebesar 298 K dari tekanan 10,00 hingga 1,00 atm.

Solusi:

Pada suhu konstan T dan n, q dan w diberikan oleh persamaan berikut 

Soal Termodinamika

Tekanan berbanding terbalik dengan volume, maka: 

Soal Termodinamika

Sehingga, 

Soal Termodinamika

Soal 7

Misalkan 5,00 mol gas monoatomik ideal pada suhu awal 298 K dan tekanan 10,0 atm diperluas secara adiabatik dan reversibel hingga tekanan turun menjadi 1,00 atm. Hitung volume dan suhu akhir, perubahan energi dan entalpi, serta kerja yang dilakukan.

Solusi:

Pertama hitung volume awal, 

Soal Termodinamika

dan rasio kapasitas panas untuk gas monoatomik adalah 

Soal Termodinamika

untuk proses adiabatik reversibel, 

Soal Termodinamika

Suhu akhir dapat dihitung menggunakan persamaan gas ideal 

Soal Termodinamika

Dari sini kerja yang dilakukan dan perubahan energi dapat dicari, pada proses adibatik q = 0, maka: 

Soal Termodinamika

Maka perubahan entalpinya adalah: 

Soal Termodinamika
Baca juga:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.