Langsung ke konten utama

KESETIMBANGAN KIMIA

Suatu reaksi disebut reaksi kesetimbangan ketika suatu reaksi berjalan 2 arah. Kesetimbangan Kimia terjadi jika suatu reaksi kimia memiliki laju reaksi ke kanan maupun ke kiri yang seimbang, sehingga tidak terjadi lagi perubahan secara makro dari spesi zat tersebut. Karena tidak terjadi perubahan, maka akan ada suatu konstanta yang biasa kita defenisikan sebagai K.

1. Kesetimbangan Homogen
Dalam kesetimbangan homogen, spesi yang terlibat hanya spesi yang memiliki fasa sejenis. Untuk aktifitas fasa gas digunakan tekanan (P) dan konsentrasi ([ ]) untuk larutan, sementara untuk cair dan padat bernilai 1.
Misalkan suatu reaksi kimia aA(g)+bB(g) cC(g) + dD(g), maka persamaan kesetimbangannya menjadi :

Jika reaksi tersebut berupa larutan, maka kita sering notasikan konstanta kesetimbangan sebagai Kc.
Hubungan Kc dengan Kp:
Kp = Kc(RT)∆n
∆n = ∑koef. kanan - ∑koef. kiri



2. Kesetimbangan Heterogen
Dalam kesetimbangan heterogen, spesinya memiliki fasa yang berbeda-beda sehingga untuk konstanta kesetimbangan tetap dinotasikan sebagai K.
·         Jika reaksi dibalik maka K menjadi 1/K.
·         Jika reaksi dikali x maka K menjadi Kx.

Contoh:
1.    1. Pada suhu tertentu, dalam ruang 1 liter 0,4 mol gas A2 bereaksi dengan 0,4 mol gas B2 menurut reaksi : A2 + B2 ↔ 2AB. Jika setelah kesetimbangan diperoleh 0,6 mol gas AB, tentukan Kc.
Jawab:
                                   A2         +          B2          ↔        2AB
mula-mula:                0,4 mol           0,4 mol
reaksi (terurai):         -0,3 mol          -0,3 mol          +0,6 mol
                                                                                                            
sisa                             0,1 mol           0,1 mol           0,6 mol

Karena volume 1 liter, maka konsentasi sama dengan mol.

2.    2. Jika dalam volume 5 liter terdapat 4,0 mol asam iodida, 0,5 mol iodin dan 0,5 mol hidrogen dalam kesetimbangan pada suhu tertentu, maka tetapan kesetimbangan untuk reaksi pembentukan asam iodida dari iodin dan hidrogen adalah . . .
Jawab:
Reaksi:
H2 (g) + I2 (g) ↔ 2HI(g)




3.    3. Tentukan harga Kp pada soal nomor 2 pada suhu 25oC!
Jawab:
∆n = ∑koef. kiri - ∑koef. kanan = 2 – (1+1) = 0
Kp = Kc(RT)∆n = Kc(RT)0 = Kc = 64
4.    4. Tentukan derajat dissosiasi gas A2 pada soal nomor 1!
Jawab:
5.    5. Jika harga Kc untuk reaksi kesetimbangan gas: 2SO2 + O2 ↔ 2SO3 adalah 25, maka pada kondisi yang sama harga Kc untuk reaksi SO3 ↔ SO2 + ½ O2 adalah . . .
Jawab:
Reaksi dibalik dan dikali ½ maka:
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia:
1.      Jika konsentrasi    maka kesetimbangan bergeser  arah zat itu.
2.      Jika suhu  maka kesetimbangan bergeser ke arah reaksi .
3.     Jika volume atau tekanan maka kesetimbangan bergeser ke jumlah koefisien reaksi yang .
Katalis tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan, tapi hanya mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
Untuk mendownload dalam file pdf klik kesetimbangan kimia pdf atau klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.