Kamis, 13 April 2023

10 Contoh Soal Kesetimbangan Kimia yang Mudah Dipahami

Contoh Soal Kesetimbangan Kimia

Kesetimbangan kimia adalah salah satu konsep penting dalam ilmu kimia. Namun, memahami kesetimbangan kimia tidaklah mudah. Oleh karena itu, kami telah menyediakan 10 contoh soal kesetimbangan kimia yang mudah dipahami. Dalam artikel ini, Anda akan belajar tentang konsep dasar kesetimbangan kimia dan melihat bagaimana konsep ini diterapkan dalam berbagai situasi. Semua contoh soal disertai dengan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami. Dengan belajar dari contoh soal yang kami sediakan, Anda akan menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi masalah kesetimbangan kimia.

Soal 1

Tuliskan ungkapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan kimia fase gas berikut: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Solusi:

 a) Tetapan Kesetimbangannya yaitu

Soal Kesetimbangan Kimia
b) Tetapan kesetimbangannya yaitu

Soal Kesetimbangan Kimia

Soal 2

Pemutih cucian rumah tangga adalah larutan hipoklorit natrium (NaOCl) yang dibuat dengan menambahkan gas Cl2 ke dalam larutan hidroksida natrium:

Soal Kessetimbangan Kimia

Agen pemutih aktif adalah ion hipoklorit, yang dapat terurai menjadi ion klorida dan klorat dalam reaksi sampingan yang bersaing dengan pemutihan: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Tuliskan ungkapan keseimbangan untuk reaksi dekomposisi tersebut.

Solusi:

Soal Kesetimbangan Kimia

Soal 3

Asam hipoklorit (HOCl) dihasilkan dengan memasukkan gas klorin melalui suspensi oksida merkuri(II) yang digerakkan dalam air. Persamaan kimia untuk proses ini adalah

 Soal Kesetimbangan Kimia
Tuliskan ungkapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut.

Solusi: 

Soal Kesetimbangan Kimia

HgO dan HgO.HgCl2 tidak dimasukkan karena HgO dan HgO.HgCl2  adalah zat padat, dan air tidak dimasukkan karena air adalah cairan murni. Klorin, sebagai gas, dimasukkan sebagai tekanan parsial. HOCl dimasukkan sebagai konsentrasi dalam mol per liter. Baik konsentrasi HOCl maupun tekanan parsial Cl2 dikuadratkan karena koefisiennya masing-masing dalam persamaan kimia adalah 2.

Soal 4

ΔGo reaksi kimia 

Soal Kesetimbangan Kimia

adalah -104.180 J.mol-1 . Hitung tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut pada 25oC.

Solusi:

Soal Kesetimbangan Kimia

Soal 5

Hitung ΔGo dan tetapan ksetimbangan pada 25oC untuk reaksi

Soal Kesetimbangan Kimia

Diketahui ΔGfo ClO-(aq) = -36,8 kJ.mol-1, ΔGfo Cl-(aq) = -131,23 kJ.mol-1, ΔGfo ClO3-(aq) = -7,95 kJ.mol-1

Solusi:

ΔGo = 2 ΔGfo Cl-(aq) + ΔGfo ClO3-(aq) - 3 ΔGfo ClO-(aq)

ΔGo = (2 mol) (-131,23 kJ.mol-1) + (1 mol) (-7,95 kJ.mol-1) – (3mol) (-36,8 kJ.mol-1)

ΔGo = -160,01 kJ.mol-1 = -160.010 J.mol-1

Kemudian, tetapan tetapan kesetimbangan dapat kita hitung menggunakan rumus:

ln K = - ΔGo/(RT) = -(-160.010 J.mol-1)/(8,315 J.mol-1.K-1 x 298,15 K) = 64,54

K = e64,54 = 1,1 x 1028

Soal 6

Oksida nitrogen terdeteksi dalam laporan pencemaran udara. Pada suhu 25°C, konstanta kesetimbangan untuk reaksi tersebut adalah 

Soal Kesetimbangan Kimia

dan 

Soal Kesetimbangan Kimia

tentukan tetapan kesetimbangan K3 untuk reaksi 

Soal Kesetimmbangan Kimia

Solusi:

Pertama kita jumlahkan reaksi pertama dan kedua, akan menghasilkan: 

dengan nilai K merupakan hasil perkalian K1 dan K­2:

K = K1.K2 = (1,3x106)(6,5x10-16) = 8,45x10-10

Kemudian reaksi tersebut dikali 2 agar mendapatkan reaksi yang diinginkan, maka nilai K3 adalah kuadrat dari K:

K3 = K2 = (8,45x10-10)2 = 71,4025x10-20 = 7,14025x10-19

Soal 7

Gas fosgen terbentuk dari CO dan CL2 menurut reaksi kesetimbangan: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Pada suhu 600°C, campuran gas CO dan Cl2 disiapkan dengan tekanan parsial awal (sebelum reaksi) sebesar 0,60 atm untuk CO dan 1,10 atm untuk Cl2. Setelah campuran reaksi mencapai kesetimbangan, tekanan parsial COCl2(g) pada suhu ini diukur sebesar 0,10 atm. Hitunglah konstanta kesetimbangan untuk reaksi ini. Reaksi dilakukan dalam wadah berukuran tetap.

Solusi:

Untuk menemukan konstanta kesetimbangan, kita perlu menentukan tekanan parsial CO dan Cl2 pada kesetimbangan. Untuk melakukannya, kita membuat tabel sederhana: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Setiap mol COCl2 yang dihasilkan mengonsumsi tepat 1 mol CO dan 1 mol Cl2 (sesuai perbandingan koefisien). Menurut persamaan gas ideal, tekanan parsial gas berbanding lurus dengan jumlah mol setiap gas yang hadir selama volume dan suhu tetap. Oleh karena itu, perubahan tekanan parsial setiap gas harus berbanding lurus dengan perubahan jumlah molnya saat campuran menuju kesetimbangan. Jika tekanan parsial COCl2 meningkat sebesar 0,10 atm melalui reaksi, tekanan parsial CO dan Cl2 masing-masing harus berkurang sebesar 0,10 atm. Masukkan nilai-nilai ini ke dalam tabel: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Terakhir, kita hitung tetapan kesetimbangan menggunakan ungkapan tetapan kesetimbangan: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Soal 8

Grafit (sejenis karbon padat) ditambahkan ke dalam sebuah wadah yang berisi CO2(g) pada tekanan 0,824 atm pada suhu tinggi tertentu. Tekanan meningkat karena terjadi reaksi yang menghasilkan CO(g). Tekanan total mencapai nilai kesetimbangan sebesar 1,366 atm.

(a) Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan untuk proses tersebut.

(b) Hitunglah konstanta kesetimbangan.

Solusi:

(a) Reaksi hanya bisa menjadi oksidasi C oleh CO2 yang mana CO2 sendiri direduksi menjadi CO. Reaksi kesetimbangan ditulis sebagai 

Soal Kesetimbangan Kimia

(b) Untuk menentukan tetapan kesetimbangan, kita harus mencari tekanan parsial CO dan CO2 pada saat kesetimbangan 

Soal Kesetimbangan Kimia

Tekanan total pada saat kesetimbangan adalah:

Ptot = (0,824-x) + 2x = 0,824+x = 1,366 atm

 Kemudian kita dapat menentukan nilai x:

0,824+x = 1,366

x = 1,366 – 0,824 = 0,542 atm

Tekanan parsial masing-masing gas yaitu:

PCO = 2x = 2(0,542 atm) = 1,084 atm

PCO2 = 0,824 – x = 0,824 – 0,542 = 0,282 atm

Sehingga tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah

K = (1,084)2/0,282 = 4,17

Soal 9

Anggap H2(g) dan I2(g) disimpan dalam sebuah labu pada T = 400 K dengan tekanan parsial PH2 = 1,320 atm dan PI2 = 1,140 atm. Pada suhu ini, H2 dan I2 tidak bereaksi dengan cepat untuk membentuk HI(g), meskipun setelah waktu yang cukup lama akan dihasilkan HI(g). Jika gas-gas tersebut dipanaskan dalam labu tertutup hingga mencapai suhu 600 K, suhu di mana mereka dengan cepat mencapai kesetimbangan: 

Soaal Kesetimbangan Kimia

Tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah 92,6 pada 600 K

a Tentukan nilai PH2, PI2 dan PHI saat kesetimbangan pada 600 K

b Berapa persen I2 yang telah bereaksi ketika mencapai kesetimbangan?

Solusi:

a Pertama kita tentukan terlebih dahulu tekanan parsial H2 dan I2 sebelum bereaksi. Kita dapat menggunakan hokum gas ideal ketika volume tetap:

PH2 = (1,320 atm) x (600 K/400 K) = 1,980 atm

PI2 = (1,140 atm) x (600 K/400 K) = 1,710 atm

Lalu kita tentukan tekanan pasrial masing-masing gas pada saat kesetimbangan 

Soal Kesetimbangan Kimia

Masukkan tekanan parsial kesetimbangan ke dalam ungkapan tetapan kesetimbangan 

Soal Kesetimbangan Kimia

Selesaikan persamaannya dan dihasilkan:

88,6x2 – 341,694 + 313,525 = 0

X1 = 1,5044 atm dan X2 = 2,3522 atm

Nilai X2 tidak mungkin karena akan menghasilkan jawaban negatif untuk tekanan parsial H2(g) dan I2(g) pada saat setimbang. Maka nilai X1 = 1,5044 atm adalah nilai yang memenuhi. Terakhir, masukkan nilai x untuk mencari tekanan parsial masing-masing gas pada saat kesetimbangan:

PHI = 2x = 2(1,5044 atm) = 3,0088 atm

PH2 = 1,980 atm – x = 1,980 atm – 1,5044 atm = 0,4756 atm

PI2 = 1,710 atm – x = 1,710 atm – 1,5044 atm = 0,2056 atm

b persen I2 yang telah bereaksi adalah

%I2 yang bereaksi = (1,5044/1,710)x100% = 87,97%

Soal 10

Gas hidrogen dibuat dari gas alam (metana) untuk digunakan langsung dalam proses industri, seperti produksi amonia. Langkah pertama disebut "pengorekan uap metana": 

Soal Kesetimbangan Kimia

Konstanta kesetimbangan untuk reaksi ini adalah 1,8 × 10-27 pada 600 K. CH4 gas, H2O, dan CO dimasukkan ke dalam wadah yang dievakuasi pada suhu 600 K, dan tekanan parsial awal mereka (sebelum reaksi) masing-masing adalah 1,40 atm, 2,30 atm, dan 1,60 atm. Tentukan tekanan parsial H2(g) yang akan terjadi pada kesetimbangan.

Solusi:

Tetapan kesetimbangan reaksinya yaitu: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Setelah itu kita tentukan tekanan parsial gas pada kesetimbangan: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Masukkan tekanan parsial gas masing-masing pada saat kesetimbangan ke dalam persamaan tetapan kesetimbangan: 

Soal Kesetimbangan Kimia

Tetapan kesetimbangan dalam kasus ini cukup kecil, sehingga tingkat reaksi juga akan kecil. Ini menunjukkan bahwa y akan menjadi angka kecil relatif terhadap tekanan parsial gas yang hadir pada awalnya. Mari kita coba perkiraan bahwa y dapat diabaikan. Maka nilai 1,60 + y akan mendekati 1,60, 1,4 –y akan mendekati 1,4, dan 2,3 – y akan mendekati 2,3. Sehingga persamaannya dapat ditulis 

Soal Kesetimbangan Kimia

Maka diperoleh nilai y3 = 1,34x10-8, dan y = 2,38x10-3

Terakhir, kita masukkan nilai y untuk mendapatkan tekanan H2:

PH2 = 3y = 3(2,38x10-3 atm) = 7,1x10-3 atm

Rabu, 12 April 2023

Ini Dia 5 Contoh Soal Termodinamika Terbaru Yang Harus Kamu Pelajari

Contoh Soal Termodinamika (Bagian II)

Soal 1

Hitung perubahan entropi ketika 3,00 mol bensin menguap secara reversibel pada titik didih normalnya yaitu 80,1°C. Entalpi molar penguapan bensin pada suhu ini adalah 30,8 kJ mol-1. (Ketika penguapan terjadi, tekanan bensin di atas cairan dipertahankan pada 1 atm dengan cara meningkatkan volume yang tersedia untuk gas.)

Solusi:

Perubahan entropi dari suatu proses reversibel diberikan oleh rumus:

ΔS = qrev/T

di mana ΔS adalah perubahan entropi, qrev adalah kalor yang diserap atau dilepaskan selama proses reversibel, dan T adalah suhu pada saat proses terjadi.

Pada kasus ini, bensin menguap secara reversibel pada titik didih normalnya yaitu 80,1°C. Karena tekanannya dipertahankan pada 1 atm dengan meningkatkan volume yang tersedia untuk gas, proses ini bersifat isobarik. Kalor yang diserap oleh bensin selama penguapan diberikan oleh entalpi molar penguapan, ΔH_vap:

qrev = ΔHvap × n

di mana n adalah jumlah mol bensin yang menguap. Pada kasus ini, n = 3,00 mol.

qrev = (30,8 kJ/mol) × (3,00 mol) = 92,4 kJ

Suhu pada saat proses terjadi adalah titik didih bensin, yang diberikan sebagai 80,1°C. Suhu ini harus dikonversi ke kelvin:

T = 80,1°C + 273,15 = 353,25 K

Sekarang kita dapat menghitung perubahan entropi:

ΔS = qrev/T = (92,4 kJ)/(353,25 K) = 0,262 kJ/K

Oleh karena itu, perubahan entropi ketika 3,00 mol bensin menguap secara reversibel pada titik didih normalnya yaitu 80,1°C adalah 0,262 kJ/K.

Soal 2

(a) Hitung perubahan entropi untuk proses 5,00 mol argon yang mengembang secara reversibel pada suhu konstan 298 K dari tekanan 10,0 atm menjadi 1,00 atm.

(b) Hitung perubahan entropi untuk keadaan awal dan akhir yang sama seperti pada bagian (a) tetapi melalui jalur yang berbeda. Pertama, 5,00 mol argon mengembang secara reversibel dan adiabatik antara dua tekanan yang sama. Ini menyebabkan suhu turun menjadi 118,6 K. Kemudian gas dipanaskan pada tekanan konstan kembali ke 298 K.

Solusi:

(a) Untuk menghitung perubahan entropi untuk proses tersebut, kita dapat menggunakan rumus:

ΔS = nR ln(V2/V1) = nR ln(P1/P2)

Di mana ΔS adalah perubahan entropi, n adalah jumlah mol, R adalah konstanta gas, V1 adalah volume awal, V2 adalah volume akhir, P1 adalah tekanan awal, dan P2 adalah tekanan akhir.

Oleh karena itu, perubahan entropi adalah:

ΔS = nR ln(P1/P2) = (5,00 mol)(8,314 J/mol·K)ln(10 atm/1 atm) = +95,7 J/K

(b) Untuk langkah pertama, prosesnya adiabatik, sehingga tidak ada pertukaran kalor dan ΔS = 0. Ketika gas dipanaskan secara reversibel pada tekanan konstan dari 118,6 hingga 298 K, perubahan entropinya adalah

ΔS = nCp ln(T2/T1)

Di mana C adalah kapasitas kalor molar gas pada tekanan konstan. Untuk gas ideal, kita dapat hitung menggunakan rumus:

Cp = (5/2)R

Jadi:

ΔS1 = (5,00 mol)(5/2)(8,314 J/mol·K)ln(298K/118,6 K) = +95,7 J/K

Soal 3:

Hitunglah panas yang diserap dan kerja yang dilakukan pada sistem gas ideal yang terdiri dari 5,00 mol saat mengalami ekspansi yang ireversibel pada suhu konstan T sebesar 298 K dari tekanan 10,0 atm hingga 1,00 atm. Tekanan eksternal dijaga konstan pada 1,00 atm.

Solusi:

Pertama kita hitung volume awal menggunakan persamaan gas ideal:

V1 = nRT/P1 = (5 mol) (0,08206 L.atm.K-1.mol-1)(298K)/10 atm = 12,2 L

Lalu kita hitung volume akhir:

V2 = nRT/P1 = (5 mol) (0,08206 L.atm.K-1.mol-1)(298K)/1 atm = 122 L

Selanjutnya hitung kerja yang dilakukan menggunakan rumus:

wirrev = -Pext ΔV = - (1,00 atm) (122 L – 12,2 L) = 109,8 L.atm = -11,125 kJ

Pada T konstan, ΔU = 0, sehingga

qirrev = - wirrev = 11,125 kJ

Soal 4

Diketahui:

So(N2(g)) = 191,50 JK-1mol-1

So(O2(g)) = 205,03 JK-1mol-1

So(NO2(g)) = 239,95 JK-1mol-1

Hitung ΔSo untuk reaksi kimia 

Contoh Soal Termodinamika

Dengan reaktan dan produk berada pada suhu 25oC dan tekanan 1 atm.

Solusi:

Perubahan entropi untuk reaksi adalah jumlah entropi produk, dikurangi jumlah entropi reaktan, masing-masing dikalikan dengan koefisien dalam persamaan kimia seimbang. 

Contoh soal termodinamika

Soal 5

Diketahui:

ΔGfo(N2O(g)) = 104,18 kJ.mol-1

ΔGfo(NO2(g)) = 51,29 kJ.mol-1

ΔGfo(NO(g)) = 86,55 kJ.mol-1

Hitung ΔGo untuk reaksi kimia 

Contoh Soal Termodinamika

Solusi: 

Contoh Soal Termodinamika

Baca juga:

Selasa, 11 April 2023

7 Contoh Soal Termodinamika Menarik untuk Meningkatkan Pemahaman Anda

Contoh Soal Termodinamika

Selamat datang di artikel saya yang akan membahas contoh soal termodinamika yang berguna untuk meningkatkan pemahaman Anda. Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari energi dan perubahan yang terjadi pada sistem. Dalam artikel ini, saya telah merangkum 7 contoh soal termodinamika yang menarik dan mudah dipahami, sehingga dapat membantu Anda meningkatkan pemahaman tentang konsep dasar termodinamika. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Soal 1

Sebuah silinder mengandung gas sebanyak 2,00 L di bawah tekanan 1,00 atm. Tekanan eksternal juga sebesar 1,00 atm. Gas tersebut dipanaskan secara perlahan, dengan piston bergerak bebas ke luar untuk menjaga tekanan gas tetap mendekati 1,00 atm. Anggaplah pemanasan berlanjut hingga mencapai volume akhir sebesar 3,50 L. Hitunglah kerja yang dilakukan pada gas dan ungkapkan dalam satuan joule.

Solusi:

Ini adalah sebuah ekspansi sistem dari 2,00 L menjadi 3,50 L melawan tekanan eksternal konstan sebesar 1,00 atm. Kerja yang dilakukan pada sistem adalah:

W = -Pext ΔV

dimana W adalah kerja yang dilakukan, Pext adalah tekanan eksternal, dan ΔV adalah perubahan volume gas.

Dalam hal ini, tekanan eksternal adalah konstan sebesar 1,00 atm, dan perubahan volume adalah ΔV = Vakhir - Vawal = 3,50 L - 2,00 L = 1,50 L. Oleh karena itu, kerja yang dilakukan pada gas adalah:

W = -1,00 atm x 1,50 L = -1,50 L·atm

Untuk mengungkapkan ini dalam satuan joule, kita perlu mengonversi dari L·atm ke joule menggunakan faktor konversi:

1 L·atm = 101,325 J

Jadi kita memiliki:

W = -1,50 L·atm x (101,325 J/L·atm) = -152,0 J

Oleh karena itu, kerja yang dilakukan pada gas selama ekspansi ini adalah -152,0 joule. Tanda negatif menunjukkan bahwa kerja dilakukan pada gas, yang konsisten dengan fakta bahwa gas sedang mengalami ekspansi melawan tekanan eksternal.

Soal 2

Anggap sebuah massa 10,00 kg jatuh melalui perbedaan ketinggian 3,00 m, dan hasil kerjanya digunakan untuk memutar sebuah baling-baling di dalam 200,0 g air, yang pada awalnya suhunya 15,00°C. Suhu air akhir ternyata menjadi 15,35°C. Dengan mengasumsikan bahwa kerja yang dilakukan digunakan sepenuhnya untuk meningkatkan suhu air, hitung faktor konversi antara joule dan kalori.

Solusi:

Langkah pertama adalah menghitung jumlah kerja yang dilakukan oleh massa ketika jatuh melalui perbedaan ketinggian 3,00 m. Kerja ini sama dengan perubahan energi potensial massa, yang diberikan oleh:

W = mgh

di mana W adalah kerja yang dilakukan, m adalah massa, g adalah percepatan gravitasi, dan h adalah perbedaan ketinggian.

Dengan mengganti nilai yang diberikan, kita peroleh:

W = (10,00 kg) (9,81 m/s2) (3,00 m) = 294 J

Selanjutnya, kita perlu menghitung panas yang diserap oleh air akibat kerja ini. Panas yang diserap sama dengan perkalian massa air, kalor jenis air, dan perubahan suhu. Kalor jenis air adalah 1 kal/(g°C). Massa air adalah 200,0 g. Perubahan suhu adalah (15,35 - 15,00)°C = 0,35°C. Oleh karena itu, kita peroleh:

Q = (200,0 g) (1 kal/(g°C)) (0,35°C) = 70,0 kal

Terakhir, kita dapat menggunakan faktor konversi antara joule dan kalori untuk menemukan jawabannya. Satu kalori sama dengan 4,2 joule. Oleh karena itu,

1 kalori = 4,2 J

Dengan membagi panas yang diserap oleh air dengan faktor konversi, kita mendapatkan:

70 kal x 4,2 J/kal = 294 J

Besarnya kerja yang dilakukan sama dengan besarnya kalor yang diterima oleh air.

Soal 3

Selembar besi dengan massa 72,4 g dipanaskan hingga 100,0°C dan dicelupkan ke dalam air seberat 100,0 g yang pada awalnya berada pada suhu 10,0°C dalam kalorimeter cangkir Styrofoam. Diasumsikan tidak ada panas yang hilang ke cangkir Styrofoam atau lingkungan sekitar. Hitung suhu akhir yang tercapai. (Cair = 4,18 J/g°C dan Cbesi = 0,449 J/g°C)

Solusi:

Untuk menyelesaikan masalah ini, kita perlu menggunakan persamaan:

q = mCΔT

di mana q adalah panas yang ditransfer, m adalah massa zat, C adalah kapasitas kalor spesifik, dan ΔT adalah perubahan suhu.

Pertama, kita perlu menghitung panas yang ditransfer dari besi ke air. Panas yang ditransfer dari besi sama dengan panas yang diserap oleh air:

qbesi = qair

Kita dapat menghitung q_besi menggunakan persamaan:

mbesi x Cbesi x ΔTbesi = mair x Cair x ΔTair

72,4 g x 0,449 J/g°C x (100°C - Tf ) = 100,0 g x 4,18 J/g°C x (Tf - 10°C)

3.251 - 32,51Tf = 418Tf - 4180

7431 = 450,51Tf

Tf = 16,5°C

Oleh karena itu, suhu akhir yang tercapai sekitar 16,5°C.

Soal 4

Anggaplah bahwa 1,00 kJ kalor ditransfer ke 2,00 mol argon (pada 298 K, 1 atm). Berapakah suhu akhir Tf jika kalor ditransfer (a) pada volume konstan, atau (b) pada tekanan konstan? Hitunglah perubahan energi, ΔU, pada setiap kasus.

Solusi:

Karena argon merupakan gas monoatomik, mendekati gas ideal, 

Soal Termodinamika
Pada volume konstan, 
Soal Termodinamika
Pada tekanan konstan, 
Soal Termodinamika

Soal Termodinamika

Jadi perbedaan energi dalam ΔU untuk setiap kasus adalah (1000 – 600) J = 400 J.

Soal 5

Untuk menguapkan 100,0 g karbon tetraklorida pada titik didih normalnya, 349,9 K, dan P = 1 atm, dibutuhkan 19,5 kJ panas. Hitung ΔHvap untuk CCl4 dan bandingkan dengan ΔU untuk proses yang sama.

Solusi:

Massa molar CCl4 adalah 153,8 g.mol-1 ; sehingga, jumlah mol CCl4 dalam 100 g adalah 

Soal Termodinamika

Maka perubahan entalpi penguapan 1 mol CCl4 adalah 

Soal Termodinamika

Perubahan energi dalam dapat dihitung menggunakan rumus 

Soal Termodinamika

Masukkan ΔT=349,9 K dan Δng = 1 (karena terjadi peningkatan sebanyak 1 mol gas produk dari 1 mol liquid), sehingga

Soal Termdinamika

Dengan demikian, dari 30,0 kJ energi yang ditransfer dari lingkungan sekitar dalam bentuk panas, sebanyak 27,1 kJ digunakan untuk meningkatkan energi dalam molekul (ΔU) dan 2,9 kJ digunakan untuk mengekspansi uap yang dihasilkan, Δ(PV).

Soal 6

Hitunglah panas dan kerja yang terjadi pada suatu proses di mana 5,00 mol gas mengembang secara reversibel pada suhu konstan T sebesar 298 K dari tekanan 10,00 hingga 1,00 atm.

Solusi:

Pada suhu konstan T dan n, q dan w diberikan oleh persamaan berikut 

Soal Termodinamika

Tekanan berbanding terbalik dengan volume, maka: 

Soal Termodinamika

Sehingga, 

Soal Termodinamika

Soal 7

Misalkan 5,00 mol gas monoatomik ideal pada suhu awal 298 K dan tekanan 10,0 atm diperluas secara adiabatik dan reversibel hingga tekanan turun menjadi 1,00 atm. Hitung volume dan suhu akhir, perubahan energi dan entalpi, serta kerja yang dilakukan.

Solusi:

Pertama hitung volume awal, 

Soal Termodinamika

dan rasio kapasitas panas untuk gas monoatomik adalah 

Soal Termodinamika

untuk proses adiabatik reversibel, 

Soal Termodinamika

Suhu akhir dapat dihitung menggunakan persamaan gas ideal 

Soal Termodinamika

Dari sini kerja yang dilakukan dan perubahan energi dapat dicari, pada proses adibatik q = 0, maka: 

Soal Termodinamika

Maka perubahan entalpinya adalah: 

Soal Termodinamika
Baca juga:

Featured Post

Cara Menghitung pH Asam dan Basa: Soal dan Pembahasan Terlengkap

  Sifat larutan (asam, basa atau netral) dapat direpresentasikan menggunakan konsentrasi ion hidrogen (H + )  atau konsentrasi ion hidroksil...