Langsung ke konten utama

Cara Menentukan Panjang Ikatan, Energi Ikatan dan Orde Ikatan

Panjang Ikatan 

Panjang ikatan adalah jarak antara pusat-pusat dua atom yang dihubungkan oleh ikatan kovalen. Secara umum, panjang ikatan rangkap dua lebih pendek dibandingkan ikatan tunggal, dan ikatan rangkap lebih pendek dibandingkan ikatan rangkap dua.

Tabel Panjang Ikatan

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa panjang ikatan rangkap tiga antara dua atom C (120 pm) lebih pendek dibandingkan panjang ikatan rangkap dua (134 pm), dan ikatan rangkap dua lebih pendek dibanding ikatan tunggal (154 pm). Hal ini juga terlihat pada ikatan antara dua atom O. Panjang ikatan rangkap dua (121 pm) lebih pendek dibanding ikatan tunggal (145 pm).

Selain dipengaruhi oleh jenis ikatan (tunggal atau rangkap), panjang ikatan juga dipengaruhi oleh besarnya jari-jari atom yang berikatan. Agar lebih jelas, mari bandingkan panjangkan ikatan H-Cl, H-Br, dan H-I. Panjang ikatan H-Cl (127,4 pm) lebih pendek dibanding panjang ikatan H-Br (141,4 pm). Hal ini disebabkan oleh perbedaan jari-jari atom Cl dan Br. Atom Br yang terletak pada periode 4 memiliki jari-jari atom yang lebih besar dibanding atom Cl yang terletak pada periode 3, sehingga panjang ikatan H-Br lebih panjang dibanding H-Cl. Dengan alasan yang sama, panjang ikatan H-I lebih panjang dibanding panjang ikatan H-Br karena I terletak pada periode 5.

Energi Ikatan

Energi ikatan kovalen adalah energi rata-rata yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kovalen tersebut. Energi ikatan dan panjang ikatan adalah sifat yang  saling berhubugan. Semakin pendek ikatan antara dua atom, maka semakin besar energi ikatan.

Tabel Energi Ikatan


Pada tabel terlihat bahwa energi ikatan tunggal antara dua atom C (347 kJ/mol) lebih kecil dibanding energi ikatan rangkap (611 kJ/mol) karena ikatan tunggal antara atom C lebih panjang dibanding ikatan rangkap.

Orde Ikatan

Orde ikatan mendeskripsikan apakah suatu ikatan kovalen adalah tunggal (orde ikatan = 1), rangkap dua (orde ikatan = 2), atau rangkap tiga (orde ikatan = 3). Pikirkan elektron sebagai “perekat” yang mengikat atom-atom bersama dalam ikatan kovalen. Semakin tinggi orde ikatan artinya semakin banyak elektron yang ada, semakin banyak perekat dan semakin erat atom-atom berpegangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Volume Gas pada Berbagai Keadaan

Cara menghitung volume gas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari kondisi ketika volume gas tersebut diukur . Kondisi yang dimaksud adalah suhu dan tekanan. Berdasarkan suhu dan tekanan, maka ada 4 cara menghitung volume gas. Kondisi pengukuran volume gas yang pertama adalah pada suhu dan tekanan standar yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm. Untuk mengetahui cara menghitung volume gas pada suhu dan tekanan standar, kita harus mengetahui terlebih dahulu volume molar gas pada keadaan standar. Volume molar adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu . Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar atau STP ( Standard Temperatur and Pressure ), yaitu pada suhu 0 o C dan tekanan 1 atm, volume molar gas disebut   volume molar standar . Berdasarkan data hasil berbagai percobaan disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 o C, 1 atm), volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Sehingga untuk menghitung volume gas pada keadaan STP adalah dengan mengalikan mol gas dengan 2

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN OSN 2018 MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

1.     Spesi ion   mempunyai : A. 17 proton, 17 neutron, dan 16 elektron      B. 17 proton, 17 neutron, dan 20 elektron     C. 16 proton, 21 neutron, dan 17 elektron D. 17 proton, 17 neutron, dan 18 elektron E. 17 proton, 20 neutron, dan 18 elektron Jawab: E Proton (z) = 17 Neutron (n) = A – z = 37 – 17 =20 Elektron (e) = 17 + 1 = 18 2.     Manakah set bilangan kuantum yang diperbolehkan untuk sebuah elektron (n, l , m, s): A.    1, 1, 0, ½                               C. 2, 1, -1, -1/2                      E. 3, 2, -3, ½ B.    2, 1, 0, 0                                D. 2, 1, 2, ½ Jawab: C A: n=1 (kulit pertama) dan l =1 (subkulit p), pada kulit pertama tidak terdapat subkulit p ( tidak diperbolehkan ) B: nilai s = 0 ( tidak diperbolehkan ), nilai s=+1/2 atau s=-1/2 C: n=2 (kulit ke-2), l =1 (subkulit p), m=-1, dan s = -1/2 atau 2p 4 ( diperbolehkan ) D: l =1 (subkulit p) dan m=2 ( tidak diperbol

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN OSN 2018 MATERI IKATAN KIMIA

1.     Struktur Lewis berikut ini: adalah representasi dari A.    NO 2 - B.    NO 2 + C.    NO 2 D.    NO 2 + dan NO 2 - E.    NO 2 , NO 2 + dan NO 2 - Jawab: B elektron valensi total NO 2 = 5 + 2 x 6 = 17. Elektron valensi total pada sruktur lewis pada soal di atas adalah 16, sehingga muatan formal senyawa pada struktur lewis di atas adalah 17-16 = +1. Sehingga senyawa tersebut adalah NO 2 + . 2.     Diantara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah A.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 B.    CH 3 CH 2 CH 3 C.    CH 3 CH 2 C(CH 2 ) 4 CH 3 D.    CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 E.    CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3 Jawab: C Interaksi van der Waals dipengaruhi oleh berat molekul. Semakin tinggi berat molekul semakin tinggi pula interaksi van der Waals. 3.     Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antar molekul yang harus diputuskan adalah A.    Gaya ion-ion B.