- Mengidentifikasi
spesi-spesi yang terdapat dalam larutan garam berdasarkan persamaan reaksi
autoionisasi air dan reaksi disosiasi garam
Reaksi autoionisasi air:
2H2O(s)
→ H3O+(aq) + OH-(aq)
Reaksi disosiasi garam KF:
KF(s)
→ K+(aq) + F-(aq)
Spesi-spesi yang terdapat dalam larutan garam KF:
H2O,
H3O+, OH-, K+, dan F-
Reaksi disosiasi garam Zn(CN)2:
Zn(CN)2
→ Zn2+(aq) + 2CN-(aq)
Spesi-spesi yang terdapat dalam larutan garam Zn(CN)2:
H2O,
H3O+, OH-, Zn2+, dan CN-
- Menganalisis
interaksi yang mungkin terjadi antara kation/anion garam dengan
molekul H2O. Berikan penjelasan!
·
Larutan garam KF
Ion
F- merupakan basa konjugasi dari asam lemah HF sehingga bersifat
basa yang lebih kuat dibandingkan air akibatnya memiliki kemampuan untuk
menarik ion H3O+ dari air.
F-(aq) + H2O(l)
↔ HF(aq) + OH-(aq)
·
Larutan garam Zn(CN)2
Ion
Zn2+ merupakan asam konjugasi dari basa lemah Zn(OH)2
sehingga bersifat asam yang lebih kuat dibandingkan air akibatnya memiliki
kemampuan untuk menarik ion OH- dari air untuk menghasilkan H3O+.
Ion
CN- merupakan basa konjugasi dari asam lemah HCN sehingga bersifat
basa yang lebih kuat dibandingkan air akibatnya memiliki kemampuan untuk
menarik ion H3O+ dari air.
Zn2+(aq) + 2H2O(l) ↔
Zn(OH)2(aq) + 2H+(aq)
CN-(aq) + H2O(l)
↔ HCN(aq) + OH-(aq)
3. Menyimpulkan sifat asam-basa dari larutan garam dengan membandingkan ion H3O+ dengan ion OH- yang dihasilkan
Ion Zn2+ bereaksi dengan air menghasilkan ion H3O+, sedangkan ion CN- bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-. Konsentrasi OH- yang dihasilkan lebih besar dibandingkan konsentrasi H3O+ sehingga garam Zn(CN)2 bersifat basa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar